Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasih Duit Ke Pahlawan Corona

Sri Mul Banyak Tapinya

Rabu, 3 Juni 2020 06:40 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: IG@smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: IG@smindrawati)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah hampir tiga bulan, para tenaga medis baik dokter maupun perawat ber juang di garda terdepan tangani pasien corona. Pemerintah berjanji bakal memberikan uang intensif bagi para pahlawan corona ini.

Namun, sampai kemarin, duit itu belum cair juga. Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang uangnya sudah siap, hanya banyak tapinya...

Keputusan untuk memberikan duit intensif kepada tenaga medis itu disampaikan Presiden Jokowi, pertengahan Maret lalu. Kebijakan ini sebagai apresiasi kepada para tenaga medis yang berada di garis terdepan penanganan Covid-19. Dana yang disiapkan sebesar Rp 5,9 triliun.

Rinciannya, tenaga medis pemerintah pusat mendapat Rp1,3 triliun, sisanya, Rp 4,6 triliun diberikan untuk tenaga medis pemerintah daerah.

Baca juga : Ini Daftar 62 RW Zona Merah Yang Bakal Terapkan PSBL

Dana itu bagian dari anggaran Rp 75 triliun yang disiapkan untuk urusan kesehatan di tengah pandemi. Kebijakan itu kemudian diturunkan lewat Keputusan Menteri Kesehatan (Kemenkes).

Melalui beleid ini, diketahui besaran insentif yang diberi kan berbeda-beda. Dokter spesialis akan mendapatkan Rp 15 juta setiap bulan, dokter umum Rp 10 juta per bulan, perawat 7,5 juta/bulan, dan tenaga kesehatan lain Rp 5 juta/bulan.

Ada pula santunan kematian kepada keluarga tenaga medis sebesar Rp 300 juta. Namun, hampir tiga bulan berlalu, duit yang dijanjikan belum juga cair. Para tenaga medis pun mulai menyampaikan keluhan.

Seperti dilontarkan dr. Fika Kartika di akun @fikakartikap. “Dari semua nakes yang aku kenal belom ada tuh yang terima insentif dari pemerintah. Gajian aja mundur mundur syantik,” kicaunya.

Baca juga : Aturan Corona Banyak Diakali

Benarkah insentif belum cair? Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah mengatakan sebagian insentif itu sudah dibayarkan pemerintah 22 Mei lalu.

Namun, baru perawat di rumah sakit darurat Wisma Atlet yang baru menerima. Insentif untuk perawat di RS lainnya belum diterima. “Katanya sedang dalam proses verifikasi,” kata Harif saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ia berharap proses verifikasi segera selesai. Dengan begitu, insentif yang dijanjikan segera dibayarkan secara proporsional yaitu sesuai jumlah hari kerja dan beban pekerjaan. Bukan hanya tenaga medis, sejumlah pemerintah daerah sudah beberapa kali menagih dana insentif tersebut.

Merasa mendapat sindiran, Kementerian Keuangan akhirnya angkat bicara. Direktur Dana Transfer Khusus Kemenkeu Putut Hari Satyaka menyatakan anggaran untuk pemberian insentif itu sudah tersedia. Tapi, pihaknya belum bisa mencairkan karena ada prosedur pencairan yang selektif sehingga membuat agak terhambat di lapangan.

Baca juga : Dua Pemain Parma Positif Corona, Seri A Terancam Molor Lagi

“Jadi memang sampai saat ini realisasinya belum ada,” kata Putut dalam video live streaming yang disiar kan oleh Bappenas lewat akun Youtube nya, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.