Dark/Light Mode

Perluas Jaringan, PNM Tambah Pegawai Baru Di Tengah Krisis Covid-19

Minggu, 7 Juni 2020 10:37 WIB
Komisaris PNM Rully Indrawan. (Foto : Istimewa)
Komisaris PNM Rully Indrawan. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dinilai mampu bertahan alias kebal di tengah krisis pandemi Covid-19 saat ini. Hal tersebut berdasarkan hasil riset CNBC Indonesia yang dirangkum sesuai keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disampaikan pada periode 26-29 Mei 2020.

Dari riset tersebut dikatakan, PNM kebal di tengah pandemi, ditandai dengan menjadi satu dari 12 emiten yang menambah ratusan pegawai baru di tengah pandemi Covid-19. Namun bukan berarti Covid-19 sama sekali tak berdampak bagi PNM.

"Kabar tersebut bermakna ganda, yakni seolah-olah tidak terdampak pandemi. Namun di sisi lain bermakna komitmen yang kuat untuk tetap menjaga kesempatan kerja selama perusahaan mampu mengatasinya," ucap Komisaris Utama PNM Rully Indrawan dalam keterangannya, Minggu (7/6).

Baca juga : Koperasi Jadi Senjata Ampuh Di Tengah Pandemi Covid-19

Rully membenarkan, PNM tidak melakukan PHK atau merumahkan karyawannya, tetapi yang dilakukan adalah WFH (work from home) dan WFO (work from office) secara proporsional sesuai aturan masing-masing wilayah.

"Untuk mencapai target kerja di 2020, kami melakukan ekspansi bisnis dengan antara lain melakukan penambahan jaringan. Sehingga, hal itu membutuhkan penambahan karyawan untuk mengisi jaringan-jaringan tersebut", jelasnya.

Untuk diketahui, jumlah aktual karyawan pada April 2020 sebanyak 40.384 adalah penambahan hasil rekrutmen yang dilakukan sejak Januari sampai dengan Maret 2020. "Itu sebelum pandemi Covid-19 dirasakan dampaknya," imbuhnya.

Baca juga : Kemendag Genjot Ekspor Mamin Di Tengah Covid-19

Jumlah realisasi posisi karyawan pada April 2020 tersebut masih di bawah target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) pada April 2020 yang seharusnya sebesar 44.955 orang, atau hanya terpenuhi sebesar 89,8 persen.

Penambahan akumulasi jumlah karyawan dari Januari sampai dengan April 2020 sebesar 1.479 dibandingkan dengan jumlah karyawan posisi Desember 2019 hanya sebesar 3,8 persen. Sementara target pertumbuhan karyawan sesuai RKAP pada April 2020 seharusnya mencapai sebesar 15,6 persen.

"Hal ini membuktikan PNM telah melakukan adjustment rekrutmen karyawan yang mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19," ujar Rully.

Baca juga : Bos OJK: Sektor Keuangan Tetap Stabil Di Tengah Covid-19

Selain itu, tujuan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PNM merupakan fungsi strategis PNM untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat pra sejahtera dapat berjalan sesuai amanah yang diberikan pemegang saham. Yakni, mencapaian manfaat aktif sebesar 10 juta nasabah di 2023.

"Hal ini menjadi bukti aktualisasi dukungan dan harapan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera melalui program PNM Mekaar," tandasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.