Dark/Light Mode

Konsumsi BBM Rendah Sama Saja Sumbang Emisi dan Rusak Lingkungan

Kamis, 18 Juni 2020 06:07 WIB
Petugas mengisi mobil dengan BBM RON tinggi/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Petugas mengisi mobil dengan BBM RON tinggi/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bahan bakar minyak (BBM) research octane number (RON) rendah seperti Premium, dinilai sudah tidak sesuai perkembangan jaman. Apalagi kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat saat ini mayoritas sudah menggunakan teknologi terbaru yang mengharuskan konsumsi BBM dengan RON tinggi, minimal RON 92, seperti Pertamax

BBM RON rendah juga lebih boros dan berdampak negatif pada mesin. Apalagi mayoritas negara di dunia sudah tidak ada yang menjual BBM Ron 88 seperti premium. Mesin kendaraan berrmotor keluaran terbaru, memang tidak diperuntukkan bagi BBM RON rendah seperti Premium. Jika dipaksakan, maka akan memunculkan banyak masalah. Karena pembakaran tidak sempurna, maka mesin akan menjadi mengelitik, tenaga berkurang, dan membuat mesin tidak awet.   

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai, untuk mendorong konsumsi BBM RON tinggi, penjualan Premium sudah seharusnya mulai dibatasi. Hanya saja, harus diakui ada tantangan lain, sisi konsumsi solar subsidi, karena banyak kendaraan yang angkutan yang digunakan, yang dampaknya kalau tidak ada solar subsidi bisa berakibat naiknya ongkos transportasi dan harga barang bisa naik juga. Namun ia yakin, pemerintah punya skema terbaik mendorong kendaraan angkutan menggunakan BBM dengan kualitas bagus. 

Baca juga : Pengamat Apresiasi Kinerja Kementan Selama Bulan Puasa dan Idul Fitri

Bahkan, agar konsumsi BBM RON tinggi seperti Pertamax bisa lebih tinggi, pemerintah disarankan mendorong masyarakat untuk beralih ke Pertamax series. Selain itu, menyediakan bahan bakar dengan kualitas yang lebih baik dengan harga yang lebih murah. Misalnya RON 92 seharga RON 88 atau RON 90.  

Pemerintah, kata Mamit, bisa membuat standar bahan bakar yang lebih baik dan segera menerapkannya, misalnya Euro IV, demikian juga membuat kebijakan fuel economy untuk kendaraan bermotor yang progresif. Mengenai keunggulan BBM RON tinggi seperti seri Pertamax, ibarat ‘makanan bergizi’ bagi kendaraan. Kalau BBM yang dipakai berkualitas, maka performa dan keawetan mesin juga sangat terjaga. Karena itu pula, maka tidak menjadi persoalan ketika kendaraan keluaran lama pun mempergunakan Pertamax.  

Selain berdampak negatif bagi mesin kendaraan bermotor, BBM RON rendah juga berakibat buruk terhadap lingkungan hidup dan kesehatan. Karena pembakaran tidak sempurna, maka BBM RON rendah akan menghasilkan emisi sangat tinggi. Selain itu, juga akan menghasilkan karbon monoksida dan nitrogen dioksida yang juga tinggi. 

Baca juga : Indonesia Bersama APEC Satukan Visi Lawan Covid-19

Penggunaan BBM berkualitas akan mendorong penurunan emisi dan memperbaiki kualitas udara. Bahan bakar berkualitas juga membuat sistem pembakaran mesin (engine combustion) lebih sempurna sehingga lebih irit BBM, mesin awet dan mempermudah perawatan kendaraan. Kata Mamit,  beban negara untuk BBM berkurang karena dana kompensasi dialihkan ke sektor/pos lain yang lebih membutuhkan sehingga menjadi lebih tepat sasaran.

RON adalah angka yang menunjukkan mutu bahan bakar serta daya tahannya untuk menahan kompresi di ruang bakar sebelum terbakar secara spontan. Angka nilai oktan terentang dari 85-100. Semakin tinggi nilai oktan, semakin tinggi tekanan yang dapat diberikan terhadap bahan bakar di ruang bakar.

Pada 2018, terdapat mobil penjumpang sebanyak 16.440.987, sepeda motor tercatat mencapai 120.101.047, dan mobil barang 7.778.544, sehingga todal kendaraan 146.858.759. Dengan banyaknya keluaran kendaraan tahun 2010 keatas di Indonesia, seharusnya BBM yang banyak digunakan saat ini sesuai dengan teknologi kendaraannya.

Baca juga : Kemenhub Bakal Tindak Tegas Penerbang Balon Udara Liar

Karena itu, tidak tepat jika kendaraan produksi terbaru, menggunakan BBM dengan oktan rendah, karena akan cenderung lebih banyak emisi gas rumah kaca, kemudian urang dalam segi fuel economy, serta cenderung menghasilkan deposit yang lebih tinggi sehingga mesin tidak optimal. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.