Dark/Light Mode

BI Catat Aliran Masuk Modal Asing Tembus Rp 141,72 T

Jumat, 26 Juni 2020 18:03 WIB
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) merilis sejumlah perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi.

Pada akhir hari Kamis (25/6), rupiah ditutup pada level Rp 14 rinu per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun stabil pada level 7,15 persen. DXY melemah ke level 97,43, serta Yield UST (US Treasury) 10 tahun turun ke level 0,686 persen.

"Sementara hari ini, Jumat (26/6) rupiah dibuka pada level  Rp 14.110 per dolar AS, Yield SBN 10 tahun naik di 7,18 persen," terang Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Onny Widjanarko, Jumat (26/6).

Baca juga : Kedatangan Tenaga Kerja Asing ke RI Menurun Tajam

Adapun aliran modal asing (Minggu IV Juni 2020), pemi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun naik ke 131,66 bps per 25 Juni 2020 dari 121,57 bps per 19 Juni 2020. Berdasarkan data transaksi 22-25 Juni 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 3,40 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp 4,92 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 1,52 triliun.

"Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 141,72 triliun," sebutnya.

Dari sisi inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juni 2020, inflasi Juni 2020 diperkirakan sebesar -0,01 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. 

Baca juga : Terus Cetak Rekor Kontribusi Untuk Negara, Total Setoran Pertamina Tembus Rp 181,5 Triliun

"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2020  secara tahun kalender sebesar 0,90 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,76 persen (yoy)," rincinya.

Penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari berasal dari komoditas bawang putih sebesar -0,04 persen (mtm), cabai merah, jeruk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,03 persen (mtm), cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm), serta minyak goreng sebesar -0,01 persen (mtm). 

Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,13 persen (mtm), telur ayam ras sebesar 0,05 persen (mtm), dan tomat sebesar 0,01 persen (mtm). "BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," katanya.

Baca juga : BRI Optimis Penyaluran KUR Tembus Rp 120,2 T

Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.