Dark/Light Mode

Di Masa Covid, Antam Raup Laba Usaha Rp 137 Miliar

Senin, 29 Juni 2020 07:40 WIB
Penjualan emas terus mengalami kenaikan di masa pandemi.
Penjualan emas terus mengalami kenaikan di masa pandemi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski masa pandemi, PT Aneka Tambang Tbk berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp 137,54 miliar selama triwulan pertama 2020.

Total penjualan mencapai Rp 5,20 triliun, dengan porsi penjualan ekspor sebesar Rp1,37 triliun, atau 26 persen dari total penjualan.

Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan, emas dan feronikel menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan selama Q120.

"Penjualan emas sebesar Rp3,97 triliun atau 76 persen, sedangkan feronikel berkontribusi sebesar Rp965,95 miliar atau 19 persen," ungkap Kunto, Senin (29/06).

Baca juga : Alat Tes Covid-19 Buatan LIPI Hanya Rp 100 Ribu

Pandemi Covid-19 berdampak signifikan bagi industri pertambangan global. Salah satunya, mengakibatkan pembatasan aktivitas perdagangan internasional. 

Meskipun demikian, Antam mampu menjaga laju produksi dan penjualan komoditas tambang.

Produksi feronikel mencapai 6.315 Ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan mencapai 6.379 TNi. Adapun, produksi emas 446 kg (14.339 troy oz.), dengan volume penjualan emas sebesar 5.097 kg (163.872 troy oz.).

Kunto melanjutkan, seiring dengan transisi fase normal baru, kondisi perekonomian dan permintaan global mulai mengalami tren positif pada triwulan kedua tahun 2020. 

Baca juga : LPDB Suntik Modal Koppontren Al Ittifaq Rp 7,3 Miliar

Antam terus berupaya untuk meningkatkan capaian produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan.

"Perusahaanakan berfokus pada pengembangan sumber daya nikel dan bauksit yang dapat menunjang rencana pengembangan bisnis dan operasi jangka panjang Perusahaan," tuturnya.

Lebih lanjut, Kunto memaparkan pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi komoditas tambangnya. 

Saat ini, Antam sedang membangun pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 13.500 ton TNi/tahun.

Baca juga : Rawan Covid, Pasar Jaya Terapkan Ganjil Genap

"Serta pengembangan hilirisasi bauksit dengan membangun Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan kapasitas tahap pertama sebesar 1 juta ton SGAR," tukasnya. [KPJ]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.