Dark/Light Mode

Rupiah Stres Dihantam Isu Covid Gelombang 2

Jumat, 3 Juli 2020 13:22 WIB
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu covid-19 gelombang dua bikin stres rupiah. Nilai tukar mata uang garuda selama tiga hari terakhir tertekan dari dolar AS.

Hal tersebut dikatakan Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam acara webinar di Jakarta, Jumat (3/7).

Baca juga : BSSN Pastikan Data Pasien Covid-19 Aman

Menurut dia, isu di dalam negeri lainnya yang membuat rupiah tertekan adalah terkait pembagian beban dalam penyelamatan ekonomi atau burden sharing. “Ini berakibat kemudian rupiah sampai pagi ini tertekan,” imbuh Dody seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, menstabilkan nilai tukar rupiah bukanlah perkara mudah karena berhadapan dengan ekspektasi dan kepercayaan pasar. Kondisi itu, menuntut BI untuk merespons cepat agar stabilisasi nilai tukar rupiah dapat dilakukan dengan mulus.

Baca juga : Gita Sinaga Bantah Isu Pindah Agama

Salah satunya dengan menjaga kepercayaan pasar atau para penanam modal asing yang sejak beberapa hari terakhir aliran modal asing masuk ke Indonesia melalui Surat Berharga Negara (SBN).

Sejak 14 April 2020 hingga 25 Juni 2020, lanjut dia, aliran modal asing ke portofolio SBN mencapai Rp17 triliun. Alhasil cadangan devisa melonjak dari 120 miliar dolar AS pada Maret 2020 menjadi 130,5 miliar dolar AS pada akhir Mei 2020.

Baca juga : Apa Kabar Dana Corona?

Meski begitu, lanjut dia, nilai tukar tersebut masih lebih baik dibandingkan pada posisi 8 April 2020 yang sempat terjun Rp16.200 per dolar AS karena masa awal pandemi Covid-19 di Indonesia. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.