Dark/Light Mode

Jika Shell Hengkang

SKK Migas Pastikan Proyek Blok Masela Tetap Jalan

Kamis, 9 Juli 2020 06:15 WIB
Ilustrasi proyek Blok Masela
Ilustrasi proyek Blok Masela

RM.id  Rakyat Merdeka - Shell dikabarkan akan mundur sebagai investor di Blok Masela. Meski begitu, proyek ini dipastikan akan tetap jalan.

Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Julius Wiratno membenarkan kabar ini. Namun, sampai saat ini prosesnya belum selesai. 

“Sampai hari ini Shell belum memutuskan mundur, tetapi sedang mencari partner lainnya untuk proses pengalihan participating interest, meminta izin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membuka data room,” ujarnya. 

Menurutnya, tak mudah untuk mundur sebagai investor di Blok Masela. Menurut Julius, setelah Shell resmi mengajukan pengunduran diri, akan ada proses diskusi atau negosiasi business to business (B to B) antara Shell dan Inpex Corporation sebagai pemegang saham mayoritas dan juga operator di Blok Masela. 

Jika proses itu selesai, Shell dan Inpex bakal melaporkan kepada SKK Migas. Kemudian, SKK Migas meminta persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

“Semua pengalihan participating interest harus dengan persetujuan Menteri ESDM. Soal valuasi dan segala diskusi bisnis antar investor ya kita tidak terlibat sama sekali,” tuturnya. 

Baca juga : Potong Kurban, Baznas Utamakan Protokol Kesehatan

Namun, Julius menegaskan, siapapun pengganti Shell nantinya, proyek Blok Masela akan terus jalan. 

“Proyek jalan terus kalaupun nanti Shell mundur. Kan ada yang ganti juga. The show must go on,” tegasnya. 

Julius mengaku, tak tahu persis alasan Shell menarik diri. Ia menduga Shell memiliki pertimbangan lain. Terutama terkait proyek mana saja yang ingin mereka prioritaskan saat ini. 

Sebenarnya, rencana Shell keluar dari Blok Masela sudah disampaikan beberapa bulan lalu. 

Julius melihat, mundurnya Shell dalam pengembangan Blok Masela akan berdampak besar terhadap perkembangan penyelesaian proyek. Act. Corporate Communication Manager Inpex Masela, Moch N. 

Kurniawan meyakini, proyek Masela terus berlanjut walaupun kabar hengkangnya Shell yang memiliki 35 persen hak partisipasi Blok Masela kian santer. 

Baca juga : Satu Pedagang Kena Corona, Pasar Becek Pondok Labu Ditutup 3 Hari

Kurniawan mengatakan, Inpex tetap berkomitmen mengembangkan proyek ini. Beberapa kegiatan seperti, pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), akuisisi lahan, dan survei masih terus berjalan di tengah pandemi corona. 

“Sebagai operator proyek LNG Abadi dan dengan dukungan Pemerintah Indonesia, kami yakin bahwa proyek ini akan terus berlanjut. Dan kami secara aktif bekerja melaksanakan Plan Of Development (POD) yang disetujui Pemerintah Indonesia,” ujarnya. 

Pengamat ekonomi dan energi Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai, mundurnya Shell lebih disebabkan masalah internal terkait cash flow perusahaan akibat dampak Covid-19. 

“Bukan karena prospek buruk investasi gas Masela,” katanya. 

Menurutnya, selama Inpex sebagai pemegang mayoritas saham masih bertahan, hengkangnya Shell tidak menjadi masalah serius. Apalagi, prospek dan kandungan gas yang besar di Blok Masela dipastikan tidak begitu sulit bagi Inpex untuk mencari partner baru menggantikan Shell. 

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi belum merespon Rakyat Merdeka saat ditanyakan terkait isu tersebut. 

Baca juga : New Normal, Pertamina Lubricants Pastikan Layanan Tetap Optimal

Seperti diketahui, Blok Masela dikelola oleh Inpex sebagai operator dengan kepemilikan saham 65 persen dan Shell Upstream Overseas Services sebesar 35 persen. 

Pengembangan proyek di Blok Masela merupakan jalan panjang bagi kedua perusahaan. Karena, prosesnya sudah dimulai sejak 1998 atau lebih dari 20 tahun lalu. 

Tapi baru pada 2019 pemerintah Indonesia menandatangani rencana pengembangannya (Plan of Development/POD) oleh Menteri ESDM saat itu, Ignasius Jonan. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.