Dark/Light Mode

Nilai Tukar Rupiah Menguat, Inflasi Terkendali

Surplus 5.4 M Dolar AS, Neraca Pembayaran Indonesia Membaik

Kamis, 21 Februari 2019 16:51 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan) usai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Rabu (21/2). (Foto: Humas BI)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan) usai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Rabu (21/2). (Foto: Humas BI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20-21 Februari 2019 melaporkan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) membaik. Hal ini dipastikan mampu menopang ketahanan sektor eksternal. Pada triwulan IV 2018, NPI mencatat surplus 5,4 miliar dolar AS. 

"Surplus NPI ini ditopang peningkatan surplus transaksi modal dan finansial, sejalan persepsi investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia yang tetap kuat dan ketidakpastian global yang berkurang," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/2).

Baca juga : Nova Arianto Teriaki Para Pemain Timnas Indonesia U-22

Dijelaskan, defisit transaksi berjalan pada triwulan IV 2018 tercatat 9,1 miliar dolar AS atau 3,57 persen PDB. Sehingga, secara keseluruhan, defisit transaksi berjalan pada 2018 tetap berada dalam batas aman, yakni sebesar 2,98 persen dari PDB. 

Pada Januari 2019, neraca perdagangan Indonesia (NPI) mengalami defisit 1,16 miliar dolar AS. Defisit ini dipengaruhi oleh permintaan global yang melambat, di tengah permintaan domestik yang tetap kuat. 

Baca juga : Inflasi Terkendali Karena Kerja Sektor Pertanian Oke

Sementara itu, aliran masuk modal asing yang berlanjut pada Januari 2019, tercatat berjumlah 2,2 miliar dolar AS. "Aliran modal asing ini terus terjadi pada Februari 2019. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2019 tercatat 120,1 miliar dolar AS. Ini setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," terang Agusman. 

Ke depan, NPI diperkirakan membaik. Ditopang defisit transaksi berjalan yang terkendali dan aliran masuk modal asing yang berlanjut, NPI diharapkan mampu menopang ketahanan sektor eksternal. "Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal. Termasuk, pengendalian defisit transaksi berjalan menuju kisaran 2,5 persen dari PDB pada 2019," ujar Agusman.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.