Dark/Light Mode

Perluas Pasar

Kadin Minta Proses Ekspor Dipermudah

Kamis, 28 Februari 2019 19:58 WIB
Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani saat membuka dialog Ekspor Kadin di Jakarta, Kamis (28/2). (Foto: Kadin)
Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani saat membuka dialog Ekspor Kadin di Jakarta, Kamis (28/2). (Foto: Kadin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama pemerintah mendorong upaya memperluas pasar ekspor bagi produk-produk hasil industri. Berbagai hambatan ekspor terus dihilangkan.

“Promosi ekspor terus dilakukan begitu pun terkait pendanaan dan SDM ekspor perlu terus didorong untuk peningkatan ekspor nasional. Penyederhanaan prosedur dan percepatan proses administrasi juga perlu dilakukan,” ungkap Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani di sela-sela Dialog Ekspor Kadin di Hotel JS Luwansa, Kamis (28/2).

Baca juga : Puluhan Kilo Ganja Dari Aceh Disita Polres Jakarta Barat

Dialog ekspor tersebut mengambil tema “Akselarasi Ekspor Hasil Industri Melalui Optimalisasi Inovasi dan Efisiensi Logistik”. Selain memetakan permasalahan ekspor industri, dialog tersebut membahas solusi atas permasalahan ekspor, khususnya dengan mengefisienkan logistik dan mengoptimalkan ekspor berbasis industri manufaktur.

diketahui, beberapa produk unggulan manufaktur nasional yang tengah ditingkatkan nilai ekspornya ke negara-negara tujuan ekspor. Antara lain makanan dan minuman, tekstil, pakaian, alas kaki, serta minyak kelapa sawit dan turunannya. Sementara itu, porsi biaya logistik menyumbang sekitar 40 persen dari harga ritel barang, dan komponen terbesar dari logistik, yaitu 72 persen adalah ongkos transportasi.

Baca juga : BI Pertahankan 7-Day Reverse Repo Rate Di 6 Persen

“Biaya logistik masih tinggi, namun Kadin tentunya menyambut baik upaya pemerintah melakukan Perbaikan Sistem Logistik Nasional untuk mempercepat pengembangan usaha dan daya saing penyedia jasa logistik,” ungkap Rosan.

Menurutnya, industri manufaktur berperan besar dalam mendongkrak peningkatan nilai ekspor Indonesia. Industri manufaktur memiliki potensi besar dan diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menekan defisit perdagangan.

Baca juga : Soal Data Pangan, DPR Minta Pemerintah Kompak

Dialog ekspor tersebut terselenggara atas kerja sama Kadin Indonesia dengan Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) dan dihadiri oleh Kadin Provinsi, pengusaha industri dan eksportir manufaktur serta pelaku jasa logistik. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.