Dark/Light Mode

Gara-gara Wabah Corona

Pengangguran Diprediksi Nambah Lima Juta Orang

Selasa, 21 April 2020 07:23 WIB
Ilustrasi tingkat pengangguran terbuka di Indonesia di tengah pandemi corona. (Foto:Istimewa).
Ilustrasi tingkat pengangguran terbuka di Indonesia di tengah pandemi corona. (Foto:Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Hantaman wabah virus corona di Indonesia, diprediksi bakal menambah jumlah pengangguran yang cukup signifikan. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu memprediksi, angka pengangguran bisa bertambah antara 2,9 juta sampai lebih dari 5 juta orang berdasarkan skenario yang dibuat pemerintah. 

“Dari simulasi yang kita lakukan, angka penambahan jumlah pengangguran tidak menyenangkan. Di kisaran 2,9 -5 juta,” kata Febrio dalam video conference, di Jakarta, kemarin. 

Diterangkan Febrio, sebelumnya pemerintah sudah membuat skenario dampak wabah virus corona ke ekonomi. Skenario yang dibuat pemerintah ada skenario berat dan sangat berat. 

Pada skenario berat, pemerintah mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi berada di level 2,3 persen dengan potensi angka pengangguran sekitar 2,9 juta orang. Sedangkan pada skenario sangat berat, pertumbuhan ekonomi nasional akan minus dengan potensi angka pengangguran mencapai lebih dari 5 juta orang. 

Baca juga : Jaga Stabilitas Ekonomi, Perppu Penanganan Covid-19 Dinilai Sudah Pas

“Semua kemungkinan skenario ini kita siapkan,” kata Febrio. 

Meski demikian, dikatakannya, pemerintah terus berupaya menyelamatkan perekonomian. Caranya, dengan mengucurkan stimulus yang totalnya mencapai Rp 438,3 triliun. 

Total stimulus ini berasal dari stimulus I untuk sektor pariwisata sebesar Rp 10,3 triliun, stimulus II untuk keringanan pajak sebesar Rp 22,9 triliun, dan stimulus III sebesar Rp 405,1 triliun. 

Menurutnya, pemerintah tidak akan mampu bekerja sendiri untuk menyelamatkan perekonomian tahun ini. 

Karena itu, pemerintah membutuhkan bantuan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga pihak korporasi. 

Baca juga : Update Corona 17 April: Yang Sembuh Tembus 607 Orang

“Kita mau lihat dari otoritas lain, OJK dan BI. Ketika kita lihat krisis sedalam ini, kita harus siap untuk berbagi beban,” jelasnya. 

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memperkirakan jumlah pengangguran terbuka pada kuartal II-2020 akan bertambah 4,25 juta orang. 

Angka tersebut, merupakan proyeksi yang dibuat CORE berdasarkan skenario ringan dampak pandemi corona. 

Sementara pada skenario sedang akan terdapat tambahan 6,68 juta orang yang menganggur. Sedangkan pada skenario berat sebanyak 9,35 juta orang. 

“Kenaikan jumlah pengangguran bukan hanya disebabkan oleh perlambatan atau penurunan ekonomi. Tapi juga disebabkan perubahan perilaku masyarakat terkait pandemi Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial. Baik dalam skala kecil maupun skala besar,” ujar Faisal dalam keterangan resminya. 

Baca juga : Gara-gara Corona, Pesta Pernikahan Putri Beatrice dan Taipan Italia Tertunda Lagi

Secara keseluruhan, tingkat pengangguran terbuka pada kuartal II-2020 diperkirakan akan mencapai 8,2 persen jika mengacu skenario ringan. 

Sementara jika menggunakan skenario sedang dan berat, tingkat pengangguran masingmasing mencapai 9,79 persen dan 11,47 persen.  [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.