Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sayuran Pekarangan Solusi Penuhi Kebutuhan Pangan Keluarga Di Masa Pandemi

Kamis, 27 Agustus 2020 13:04 WIB
Budidaya sayuran di pekarangan/Ist
Budidaya sayuran di pekarangan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren kasus positif Covid-19 terus meningkat. Untuk mengendalikan penyebaran, hampir semua negara menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan bagi warganya termasuk Indonesia. Namun, protokol kesehatan berupa social distancing dan penggunaan masker di tempat-tempat umum seperti di tempat perbelanjaan belum sepenuhnya diterapkan sehingga menimbulkan kekhawatiran. 

Oleh karena itu, budidaya sayuran pekarangan bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga di masa pandemi. 

Budidaya sayuran pekarangan adalah bertanam sayur-sayuran di lahan sekitar rumah penduduk baik secara langsung maupun menggunakan media tanam sehingga lingkungan rumah menjadi terpelihara, indah dan lebih produktif. 

Baca juga : Ketua KPK Pamer Kerja, Jokowi Kasih Ancaman

Budidaya sayuran di pekarangan tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan pangan dan gizi keluarga namun juga mengurangi uang belanja bahkan dapat menambah pendapatan keluarga jika hasilnya dipasarkan. Hal ini sesuai dengan arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar kebutuhan pangan rumah tangga dapat tercukupi meski di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha saat dihubungi via telepon, Selasa (25/8) menjelaskan, bahwa kegiatan budidaya sayuran pekarangan bukanlah hal baru bagi masyarakat. Berbagai program pemerintah telah dilakukan untuk mendorong masyarakat menjadikan lahan rumah menjadi lahan produktif. Seperti saat terjadi fluktuasi harga produk sayuran di pasaran sehingga dapat mengurangi uang belanja. 

"Harapannya masyarakat semakin banyak yang memanfaatkan lahan pekarangannya untuk bertanam sayur-sayuran agar pemenuhan gizi keluarga tetap terpenuhi tanpa harus pergi ke tempat-tempat perbelanjaan," ujar Tommy.

Baca juga : Kapolri Idham Azis : Tingkatkan Keamanan Di Markas-markas Kepolisian

Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral bagi tubuh. Budidayanya pun tidak butuh waktu yang lama. Beberapa jenis sayuran bisa dipanen cepat. Seperti packoy bisa dipanen 25 hari setelah tanam (HST), bayam 20 HST, Kangkung 30 HST, cabai 70-75 HST, kacang panjang 40 HST, buncis 55 HST, tomat 90 HST,  paria 40-50 HST dan lain-lain. 

Dihubungi terpisah, Kasubdit Aneka Cabe dan Sayuran Buah, Dessi Rahmaniar juga menjelaskan bahwa lahan pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai kebun aneka  sayuran.

"Jika lahan pekarangan luas bisa bertanam di lahan/tanah secara langsung, namun jika pekarangannya sempit bisa dengan pot, polybag atau teknis vertikultur," ujar perempuan Minang itu.

Baca juga : Anies Minta Pramuka Jakarta Warga Lewati Masa Pandemi

Dirinya menyebut, pada prinsipnya semua jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dengan menggunakan pot atau vertikultur tergantung design pot, rak vertikultur dan tata letaknya di pekarangan.

Dessi juga menceritakan pengalaman budidaya sayuran pekarangan yang dilakukannya sejak 7 tahun yang lalu. Dirinya menanam cabe rawit di pekarangan rumahnya menggunakan pot. Sebanyak 6 pot cabe yang ditanamnya bisa berproduksi selama 4 tahun jika dirawat secara intensif. Saat tanamannya sudah tidak produktif dilakukan persemaian ulang dan peremajaan dengan tanaman baru sehingga kebutuhan cabainya setiap hari bisa dipenuhi dari hasil panen cabe di pekarangannya tersebut. 

"Dari hasil panen 6 pot cabe yang saya tanam, saya tidak perlu pergi ke pasar dan keluar uang untuk beli cabe rawit setiap kali mau masak. Jika tiap rumah tangga bisa melalukan seperti yang saya lakukan,  gonjang-ganjing harga cabe akibat kurangnya pasokan tidak lagi menjadi cerita klasik dari tahun ke tahun," tandas Dessi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.