Dark/Light Mode

Kegiatan Tambang Turun

Penjualan Alat Berat United Tractors Anjlok 56 Persen

Kamis, 27 Agustus 2020 15:32 WIB
PT United Tractors Tbk mencatat penurunan penjualan produk alat berat miliknya Komatsu hingga 56 persen atau menjadi 938 unit dibanding penjualan tahun lalu. (Foto : Istimewa)
PT United Tractors Tbk mencatat penurunan penjualan produk alat berat miliknya Komatsu hingga 56 persen atau menjadi 938 unit dibanding penjualan tahun lalu. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepanjang semester I-2020, PT United Tractors Tbk mencatat penurunan penjualan produk alat berat miliknya Komatsu hingga 56 persen atau menjadi 938 unit dibanding penjualan tahun lalu.

Corporate Secretary United Tractors Sara Loebis menjelaskan, penurunan yang signifikan inni terjadi akibat berkurangnya penjualan di sektor tambang yang di-drive dari harga batu yang posisi tertekan.

“Kegiatan tambang saat ini efisien, customer belum membeli alat baru, hanya menggunakan alat lama, kalau ada pembelian hanya mengganti alat usang,” sebut Sara dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2020 yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (27/8).

Baca juga : FDA Terbitkan Persetujuan Darurat Untuk Terapi Plasma Konvalesen

Meski begitu kata Sara, market share United Tractors masih menjadi market leader dalam hal penjualan alat berat dengan porsi sekitar 32 persen.

Penurunan nyatanya juga terjadi di lini bisnis United Tractors lainnya, yaitu UD Trucks dan Scania. Sampai Juli 2020, UD Trucks hanya terjual 105 unit, sementara pada periode yang sama produk Scania hanya terjual sebanyak 113 unit.

“Angka ini menunjukkan adanya penurunan tajam mencapai sekitar 60-70 persen,” katanya.

Baca juga : Semester I, Penjualan Indofood Naik 2 Persen

Penurunan tersebut memang masih terimbas dari turunnya juga sektor pertambangan dan batu bara. Produk tersebut merupakan jenis produk Heavy Duty Truck, yang dipakai untuk off-road. Jadi ketika kegiatan tambang atau kegiatan off-road juga tertekan, maka penjualan juga berimbas.

Sementara di lini bisnis pertambangan emas, United Tractor juga penjualan emas di tambang Martabe di Tapanuli Selatan yang dikendalikan oleh anak usaha PT Agincourt Resources juga turun menjadi dari 230,3 ons emas menjadi 211,6 ons.

Adanya pembatasan kegiatan penambangan akibat Covid-19, pekerja yang ada di tambang juga berkurang. Hal tersebut juga berimbas pada target penjualan emas.

Baca juga : Bisnis Mesin Konstruksi United Tractors Merosot 56 Persen

“Kami sesuaikan dengan kapasitas, estimasi menjual emas tahun ini hanya sekiutar 250-300 ribu ons emas,” ujarnya.

Target itu diketahui lebih rendah dibandingkan target tahun lalu sebesar 400 ribu ons gram seiring dengan penambangan dari lapisan yang lebih dalam sehingga kandungan emasnya akan lebih rendah.

Sebab, tambang Martabe belum normal karena covid-19 sehingga masih ada pembatasan mining operation. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.