Dark/Light Mode

Di Ajang Akademik Internasional

Menteri ESDM Arifin Tasrif : Pemerintah Terus Dorong Pengembangan EBT

Rabu, 23 September 2020 20:28 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif  menjadi pembicara di International Conference on Technology and Policy in Electronic Power and Energy (ICT-PEP) 2020. (Dok. PLN)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menjadi pembicara di International Conference on Technology and Policy in Electronic Power and Energy (ICT-PEP) 2020. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) menggandeng FORTEI (Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia) dan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineer) menggelar PLN International Conference on Technology and Policy in Electronic Power and Energy (ICT-PEP) 2020 secara online.

Acara bertajuk 'Making Indonesia 4.0 through Development of National Green Energy Resources', yang merupakan konferensi akademik internasional. Sebanyak 66 peserta dari 12 negara mengikuti kegiatan yang digelar Rabu 23 September ini.

Baca juga : Menteri ESDM: Pemerintah Lakukan Prinsip 5K

Hadir sebagai pembicara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Dalam pemaparannya, Arifin menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya dalam penyediaan tenaga listrik.

“Sejak tahun 2015 hingga Juni 2020, porsi EBT pada bauran sumber pembangkit terus berkembang, dari sebelumnya 10,75 persen menjadi 14,92 persen,” tutur Arifin.

Baca juga : Menteri Tjahjo: Karena Pengawasannya Lemah

Ia menyebut, tantangan dalam pengembangan EBT beragam. Mulai pembangkit EBT memiliki harga yang relatif lebih mahal jika dibandingkan pembangkit listrik tenaga uap, hingga pembangkit EBT yang bersifat intermittent.

"Sehingga membutuhkan pendamping pembangkit lain untuk menjaga keandalan pasokan listrik," sambung Arifin.

Baca juga : Menteri Yasonna : Harus Jadi Momentum Bagi Penegakan Hukum

Ia juga menyebut, EBT (PLTM, PLTP, PLTA) yang biayanya rendah dan capacity factornya bagus biasanya jauh dari pusat beban atau berada di daerah konservasi.

"Serta pembangkit biomassa dan biogas membutuhkan feedstock pada operasinya,” ucap Arifin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.