Dark/Light Mode

Peringatan Hari Internasional Al-Quds

Iran Harap Indonesia Istiqamah Dukung Palestina

Jumat, 22 Mei 2020 11:07 WIB
Mehrdad Rakhshandeh Yazdi (kiri) saat berkunjung ke kantor redaksi Rakyat Merdeka beberapa waktu lalu. (Foto: Mohamad Qori/RM)
Mehrdad Rakhshandeh Yazdi (kiri) saat berkunjung ke kantor redaksi Rakyat Merdeka beberapa waktu lalu. (Foto: Mohamad Qori/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Iran berharap Indonesia bisa terus memainkan peran pentingnya dalam membantu kemerdekaan Palestina. Harapan ini disampaikan pihak Konsulat Kebudayaan dan Pendidikan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, Mehrdad Rakhshandeh Yazdi.

Dia mengakui, masalah Palestina memang rumit. Tapi peran berbagai negara terhadap eksistensi Palestina tidak mungkin dinafikan. “Tanpa dukungan internasional, kita tidak bisa bayangkan, penderitaan Palestina tentu akan lebih berat lagi,” ujarnya, saat berbicara pada Diskusi Online bertema ‘Quds; antara Keyakinan dan Kemanusiaan, Rabu (20/5).

Diskusi yang diprakarsai oleh Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran di Jakarta, bekerjasama dengan seluruh Iran Corner di Indonesia ini, dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Internasional Al-Quds.

Hari Internasional Al-Quds adalah acara tahunan yang diadakan pada Jumat terakhir Ramadan. Acara ini diinisiasikan oleh Republik Islam Iran pada 1979. Tujuannya, menunjukkan dukungan untuk bangsa Palestina dan menentang Zionisme dan Israel.

Baca juga : Dukung Kemerdekaan Palestina, Progres Perjuangan Diplomatik Wajib Terus Dipantau

Secara simbolis, hari tersebut diadakan untuk menentang perayaan Hari Yerusalem yang dicetuskan Israel pada Mei 1968 dan hukum Knesset (parlemen Israel) menjadikannya hari libur nasional sejak 1998.

Al-Quds merupakan sebutan untuk Kota Yerusalem dan sekitarnya di Palestina, yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha (Baitul Maqdis), tempat suci ke-3 umat Islam.

Yang wajib diingat, lanjut Rakhshandeh, kunci penyelamatan Palestina yang saat ini di bawah penjajahan Israel adalah melalui persatuan dunia Islam.

Namun dia menyayangkan, meski seluruh umat Islam dunia umumnya bersimpati pada Palestina, tapi sering masih terkendala masalah negara masing-masing dalam menunjukkan dukungannya.

Baca juga : Hari Internasional Al-Quds, Jawaban Umat Muslim Terhadap Pendudukan dan Penindasan

“Setiap negara punya kepetingan masing-masing. Salah satunya, karena terus dibayang-bayangi negara-negara adidaya. Sehingga akhirnya tidak tegas menyuarakan pembelaan pada Palestina,” ungkap mantan Direktur Jenderal Kerjasama Ilmiah Akademik Islamic Culture and Relations Organization of Iran (ICRO) ini.

Terkait peringatan Hari Internasional Al-Quds setiap Jumat terakhir Ramadan, terang Rakhshandeh, pada dasarnya demi mengingatkan umat Islam di seluruh dunia, agar tetap peduli terhadap penderitaan bangsa Palestina ini. Apalagi, di sana terdapat kiblat pertama umat Islam.

Di sisi lain, Hari Al-Quds, dia mengingatkan, merupakan warisan terbesar Sayyid Ayatollah Ruhollah Khomeini, tokoh Revolusi Iran, sekaligus Pemimpin Agung Iran pertama.

Ketika revolusi Islam menang di Iran dan masih banyak masalah yang membelit, Khomeini masih sempat mengumandangkan seruan kepeduliannya kepada bangsa Palestina. Agar umat Islam sedunia peduli. ”Cita-cita beliau dan Iran hingga hari ini adalah, kemerdekaan Palestina,” tegas Rakhshandeh.

Baca juga : Peringatan Hari BPR-BPRS Nasional, Bersatu Melawan Corona

Di saat yang sama dia juga mengingatkan, Palestina bukan hanya milik umat Islam. Karena di sana juga ada warga Kristiani, bahkan juga Yahudi yang merasa memiliki Palestina.

“Jadi ini bukan milik umat Islam saja. Tapi lebih masalah kemanusiaan,” mantan Atase Kebudayaan dan Kepala Kantor Perwakilan Republik Islam Iran di Shanghai, Tiongkok ini menjelaskan.

Sementara di Iran, besarnya perhatian terhadap isu Palestina hingga hari ini masih ditunjukkan. Di antaranya, dengan rutin menggelar aksi demonstrasi menentang penjajahan Israel di Palestina di setiap peringatan Hari Internasional Al-Quds ini. Namun tahun ini karena wabah Covid-19, ujarnya, di Iran tidak ada demo.

Hanya ada orasi dari Pemimpin Agung Iran dan mantan Presiden Republik Islam Iran (1981-1989) Ayatullah Agung ‘Alî Hossaynî Khâmene’î, yang disebarkan ke seluruh dunia. “Intinya, mengajak pada persatuan umat Islam, dan pentingnya memperhatikan nasib Palestina,” pungkas Rakhshandeh. [RUS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.