Dark/Light Mode

Bangkitkan Industri

Angkasa Pura l Izin Buka Jalur Khusus Turis Korea

Kamis, 1 Oktober 2020 15:32 WIB
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. (Dok. Angkasa Pura I)
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. (Dok. Angkasa Pura I)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura I (Persero) mendorong program Safe Corridor Initiative (SCI). Program tersebut dibentuk dalam rangka menggenjot minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung kembali ke Indonesia.

Sasaran perdana dalam program tersebut adanya penerbangan khusus turis asing dari Korea Selatan menuju Bali.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menjelaskan program SCI ini merupakan wujud kerja sama bilateral kedua negara melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan Incheon Airport.

"Ini solusi yang nanti bisa kita berikan ke pemerintah. Terkait SCI, sudah kami presentasikan di depan Pak Luhut. Beliau sangat apresiasi, dan juga dihadiri oleh Dirjen Imigrasi," katanya dalam diskusi virtual Forum Wartawan Perhubungan, Kamis (1/10).

Baca juga : Makin Canggih, Angkasa Pura ll Buka Pelatihan Berbasis Virtual Reality

Faik menilai, selama ini kedatangan turis asing memang belum diperbolehkan untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Namun, kata Faik, potensi penyebaran bisa ditekan dengan ketat.

"Jadi memang yang dikhawatirkan adalah ketika penerbangan internasional dibuka, turis masuk yang ditakutkan kan virusnya ikut masuk. Saya kira ini solusi bagus yang akan kami sampaikan ke pemerintah untuk mendapatkan izin khusus atau previlage sehingga kita bisa memastikan virus tidak ikut masuk tapi turis bisa masuk ke Indonesia," ujarnya.

Direktur Pengembangan Usaha Angkasa Pura I Dendi T. Danianto menambahkan melalui program ini pergerakan turis dipantau ketat.

Artinya, calon penumpang harus terdata sejak keluar rumah sampai balik lagi ke rumah.

Baca juga : Angkasa Pura I Berikan Bantuan Perpustakaan Digital

"Ini diterapkan 3T, tracking, tracing, treatment kalau ada apa-apa. Ini adalah bilateral agreement antara Incheon Airport dengan Ngurah Rai Bali. Diinisiasi oleh Incheon Airport, mereka akan memberikan SOP yang tepat jadi mulai dari mereka keluar, testing, masuk airport, pesawat, bandara, dari penjemputan ke resort sampai balik lagi nanti di-tracking ketat," tuturnya.

Dendi mengungkapkan, saat ini persiapan untuk realisasi program tersebut sudah dilakukan.

Minggu depan perwakilan dari Incheon Airport akan datang ke Bali untuk melakukan penilaian. "Minggu depan kita lakukan ground assessment  dengan tim Incheon. Mereka datang lihat lokasi ke resort langsung ketemu provider, travel kendaraan, guide yang akan ikut SCI," ungkapnya.

Menurutnya, jika program ini berhasil, bukan tidak mungkin akan ditiru di bandara-bandara lainnya. Rencananya program ini akan diluncurkan akhir Oktober 2020.

Baca juga : Bangkitkan Roda Ekonomi, Tol Laut Bisa Jadi Solusi

Namun, Angkasa Pura l juga menunggu persetujuan dari pemerintah terkait izin masuk warga negara asing.

"Nanti di akhir Oktober akan kita launch. Ini pertama kali sebenarnya kita lakukan di Incheon Ngurah Rai. Setelah itu baru kita lihat perkembangannya untuk expand ke bandara lain. Mengenai Permenkumham memang kita akan tunggu untuk aplikasinya setelah itu diubah. Tapi kita nggak bisa nunggu sambil diam saja," ucapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.