Dark/Light Mode

PPA Masih Tunggu Arahan Menteri Erick

BUMN Sakit Parah Disuntik Mati Saja

Selasa, 13 Oktober 2020 06:22 WIB
PPA Masih Tunggu Arahan Menteri Erick BUMN Sakit Parah Disuntik Mati Saja

 Sebelumnya 
Sementara, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyatakan mendukung rencana Menteri BUMN Erick Thohir melikuidasi 14 perusahaan negara.

Karena, menurutnya, sudah banyak perusahaan pelat merah yang memang harus disuntik mati karena sulit bangkit.

“Seingat saya dulu kan sempat dibahas, seperti PT Kertas Leces misalnya. Tapi progres-nya belum tahu,” imbuh dosen di Perbanas Institute itu.

Piter meyakini, pembubaran belasan BUMN itu akan mengurangi beban negara. Ia mencontohkan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero). Kendati sudah tidak beroperasi lagi, tapi sampai saat ini masih ada karyawannya.

“Masih harus bayar gaji, kantor pun masih ada. Pengeluaran ada, tapi pemasukan tidak ada. Jadinya kan beban,” ujarnya.

Baca juga : Menteri Muhadjir Minta UMKM Kembangkan Jamu Anti Covid-19

Bukan hanya soal finansial, lanjut Fiter, pembubaran belasan BUMN akan memudahkan pemerintah dalam mengawasi kinerja perusahaan pelat merah.

Sebab, likuidasi otomatis membuat jumlah BUMN semakin sedikit. Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sempat menyinggung rencana likuidasi.

Disebutkannya, ke depan akan ada BUMN yang akan dipertahankan dan dikembangkan sebanyak 41 BUMN. Kemudian, 34 perusahaan dimerger. Lalu, 19 perusahaan dikelola PPA.

Serta, 14 perusahaan akan dilikuidasi. “Tujuan itu semua mau perluasan, supaya bisa melikuidasi, bahkan merger. Perusahaan yang masuk dalam kategori dead weight, artinya tidak bisa lagi diapa-apain,” terangnya.

Ia menyebut, beberapa BUMN yang masuk dalam kategori dead weight yakni PT Merpati Nusantara Airlines, PT Iglas (Persero) dan PT Kertas Kraft Aceh (Persero).

Baca juga : Menteri Erick Ingatkan Warga Tetap Jalani 3M

Copot Dirut PPA

Kemarin, Menteri Erick Thohir mencopot Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Ari Soerono. Keputusan ini cukup mengejutkan sebab Ari baru tiga bulan menjabat.

Dalam keputusannya, Erick memberhentikan dengan hormat Ari Soerono sebagai Dirut, Muhammad Teguh Wirahadikusumah sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, RM Irwan sebagai Direktur Hukum dan Sumber Daya Manusia, dan Andry Setiawan sebagai Direktur Investasi 1.

Para penggantinya, Erick meng - angkat Yadi J Ruchandi yang sebelumnya menjabat Direktur Investasi 2, menjadi Dirut.

Lalu, Rizwan Rizal Abidin semula sebagai Direktur Restrukturisasi menjadi Direktur Investasi 1 dan Restrukturisasi. Dan, mengangkat Adi Pamungkas Daskian sebagai Direktur Investasi 2 PT PPA.

Baca juga : KRL Sempat Mengalami Gangguan Listrik Di Stasiun Palmerah Dan Tanah Abang

Perombakan juga terjadi di jajaran komisaris. Erick memberhentikan Edy Putra Irawady secara hormat sebagai Komisaris Utama yang juga merangkap Komisaris Independen, Didyk Choiroel sebagai Komisaris, Himawan Hariyoga Djojokusumo sebagai Komisaris, dan Tirta Hidayat sebagai Komisaris Independen.

Kemudian, Erick mengangkat Krisna Wijaya sebagai Komisaris Utama dan Marwanto Harjowiryono sebagai Komisaris. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.