Dark/Light Mode

Percepat Penyaluran BST, Kantor Pos Pandeglang Bentuk Tim Satgas

Selasa, 13 Oktober 2020 17:32 WIB
Pelayanan di Pos Indonesia/Ist
Pelayanan di Pos Indonesia/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pos Indonesia (Persero) ditunjuk pemerintah pusat untuk menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada warga terdampak Covid-19

Dalam realisasinya, Kantor Pos di setiap daerah perlu melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) setempat, terutama terkait penyesuaian data.

Kepala Kantor Pos Pandeglang Andri Maulana Agustian mengatakan, pihaknya melakukan upaya koordinasi yang baik dengan Dinsos Kabupaten Pandeglang. Terutama soal akurasi data yang diterima dari pusat, serta memudahkan penyaluran sampai kepada penerimanya. 

Untuk penyaluran, Andri mengaku tidak ada kesulitan yang berarti, kecuali soal SDM yang terbatas di Kantor Pos Pandeglang. Dengan jumlah SDM yang ada, misi penyaluran BST harus berjalan, tapi operasional kantor juga tetap jalan.

Baca juga : Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementan Dorong Agroeduwisata

"Jadi kita bentuk Tim Satgas Pos untuk menyalurkanya. Semua turun untuk menyalurkan BST, paling hanya menyisakan tiga sampai lima orang di kantor pos," terang Andri dalam acara dialog bertema “Efektivitas dan Dampak Penyaluran BST” di Radio Krakatau.

Pihaknya menurunkan petugas secara estafet dengan tetap menjaga protokol kesehatan sesuai kebijakan pemerintah dalam penyaluran BST. 

Dia menegaskan, Pos Indonesia bukan yang pertama dalam menyalurkan program pemerintah. Sebelumnya juga pernah menyalurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Secara standar prosedur pembayaran di kantor pos diawali dengan mendapat surat undangan. Surat undangan itu dibawa untuk pengambilan, apakah di kantor pos atau di komunitas dengan disertai membawa identitas.

Baca juga : Jalan Panjang Untuk Menjadi Seorang Masinis KAI

Sebetulanya, lanjut dia, banyak komplain ke kantor pos karena ada yang tidak kebagian. Tetapi, pihaknya hanya berwenang soal pembayaran BST sesuai data yang diterimanya. Sedangkan untuk urusan data ada di Dinsos atau Kemensos.

"Untuk masalah ini kita biasanya langsung koordinasi dengan pihak Dinsos, mengarahkannya," kata dia.

Sementara, dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Pandeglang Nuriyah mengatakan, untuk BST adalah program bagi yang terkena dampak sosial dari Pandemi Covid-19. Selama ini tidak sedikit bantuan sosial yang dikeluarkan pemerintah.

"Kita punya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), mereka jumlahnya 199.785. Di dalamnya ada miskin, rentan, hingga hampir miskin. Sebagian besar mereka sudah dieksekusi oleh program lainnya," ujarnya.

Baca juga : Rerie Ajak Penyintas Kanker Saling Dukung

Sedangkan untuk yang terdampak Covid-19, mereka itu akan mendapat BST. Warga yang tadinya ekonomi bagus juga bisa mendapatkan BST karena merasakan dampak Covid-19. "BST ini bantuan dari Kemensos uangnya melalui PT Pos untuk penyalurannya," katanya.

Nuriah mengaku, selama ini masih kerap terjadi kesimpangsiuran data penerima. Sebab, BST merupakan bantuan darurat untuk masyarakat terdampak Covid-19. Karenanya, kriteria penerima agak sulit ditentukan.

“Karena pandemi, ada orang yang rumahnya bagus, tapi ternyata sudah tidak punya penghasilan. Ada juga yang biasanya dagang, jadi tidak bisa karena ada Covid,” tutur Nuriah.

Karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan semua pihak, mulai dari aparatur desa, kecamatan hingga Kantor Pos Kabupaten Pandeglang. Hal itu agar penditribusian BST bisa efektif dan tepat sasaran. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.