Dark/Light Mode

BNI Catat Kredit 4,2 Persen Di Kuartal III - 2020

Selasa, 27 Oktober 2020 11:29 WIB
(Ki-ka) Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur IT dan Operasi BNI Y.B. Hariantono, Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, dan Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada pada paparan kinerja BNI Kuartal III 2020 di Jakarta, Selasa (27/10). (Foto: Dok. BNI)
(Ki-ka) Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur IT dan Operasi BNI Y.B. Hariantono, Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, dan Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada pada paparan kinerja BNI Kuartal III 2020 di Jakarta, Selasa (27/10). (Foto: Dok. BNI)

 Sebelumnya 
Corina melanjutkan, upaya menghimpun DPK dilakukan dengan menjadikan dana murah (CASA) sebagai prioritas utama yang dimaksudkan untuk dapat terus menekan cost of fund.

Saat ini CASA BNI berada pada level 65,4 persen dengan cost of fund 2,86 persen, atau membaik 30 basis poin (bps) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,24 persen.

Baca juga : Catat, Ini 5 Lokasi Perpanjang SIM Di Jakarta

DPK tersebut menopang penyaluran kredit BNI yang tumbuh. Ia juga membeberkan, pihaknya menelaah seluruh situasi terkini yang penuh tantangan dan menetapkan hal-hal yang menjadi prioritas bagi perusahaan dalam melangkah ke depan.

Pertama, melanjutkan pengawasan dan Analisa terhadap kualitas kredit, serta menyiapkan pencadangan yang sesuai. Kedua, memperkuat manajemen risiko melalui transformasi proses perkreditan dan peningkatan budaya risiko. "Ketiga, pertumbuhan bisnis yang tidak hanya fokus pada segmen korporasi, namun juga pada segmen kecil dan konsumer. Keempat, mempertajam kemampuan layanan digital sebagai ujung tombak dalam meningkatkan bisnis," bebernya.

Baca juga : Pertamina Raih 13 Penghargaan Nusantara CSR Award 2020

Selain itu, implementasi dan paduan kebijakan ini akan dapat membantu perseroan untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan. Manajemen akan terus mencermati perkembangan dari pandemi Covid-19 ini serta memastikan perbaikan fundamental dapat tercapai sebagai basis pertumbuhan yang kuat untuk perseroan di masa mendatang.

BNI juga mendukung upaya pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui optimalisasi penempatan dana dari pemerintah dalam bentuk penyaluran pinjaman modal kerja pada pelaku usaha yang berorientasi ekspor, padat karya, dan ketahanan pangan.

Baca juga : Catat, Ini 5 Tempat Pelayanan SIM Di Jakarta Hari Ini

Pada tahap pertama, pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp 5 triliun, kemudian pada tanggal 24 September 2020, pemerintah kembali memberikan tambahan penempatan sebesar Rp 2,5 triliun.

Tujuan dari penempatan dana ini diharapkan akan menambah daya ungkit penyaluran kredit oleh perseroan hingga 3 kali. "Hingga 20 Oktober 2020, BNI telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 21,1 triliun, yang mayoritas sekitar 70 persen disalurkan pada segmen kecil terutama melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.