Dark/Light Mode

Dorong Perusahaan Pelat Merah Go International

Kementerian BUMN Endus Potensi Ekspor Rp 2.541 T

Jumat, 20 November 2020 06:08 WIB
Dorong Perusahaan Pelat Merah Go International Kementerian BUMN Endus Potensi Ekspor Rp 2.541 T

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peluang meraup ekspor senilai Rp 2.541 triliun. Potensi itu bisa didapatkan jika perusahaan pelat merah bisa bersaing di kancah internasional.

Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto mengungkapkan, pihaknya kini sedang melakukan pengembangan BUMN Go Global. Langkah itu lanjutan setelah pihaknya melakukan berbagai restrukturisasi di perusahaan.

“Ada tiga tahapan pengembangan BUMN Go Global. yakni Indonesia Incorporated, Supply Chain, baru memasuki pasar Global,” ujar Susyanto dalam Webinar, kemarin.

Ia menerangkan, Indonesia Incorporated yakni menyatukan beberapa kantor cabang BUMN yang ada di luar negeri agar semakin efisien. Saat ini ada 83 kantor cabang baik yang dimiliki anak usaha, cucu usaha maupun joint venture (JV) yang tersebar di 26 negara.

14 kantor cabang di antaranya berada di Singapura. Untuk pengembang supply chain, lanjut Susyanto, akan dibenahi dengan cara investasi atau melakukan akuisisi perusahaan di luar negeri.

Baca juga : Polda Metro Jaya Gali Kemungkinan Unsur Pidana

Sehingga, BUMN bisa lebih sehat dan bisa membuka peluang pasar yang lebih luas lagi. “Jadi harapannya, BUMN Go Global ini bisa terwujud di 2021 atau 2022,” kata anak buah Menteri BUMN Erick Thohir ini.

Dia menuturkan, langkah awal untuk mewujudkan itu sudah ditandai dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU), antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Agustus lalu.

Pihaknya bersama Kemenlu mencoba membedah, di negara mana saja BUMN mempunya kekuatan. Di negara itulah, BUMN akan masuk.

Menurut dia, sebenarnya pasar ekspor BUMN cukup tinggi. Berdasarkan data survei internal BUMN, potensi ekspor BUMN mencapai 27 kali lipat realisasi ekspor saat ini, yang sebesar 6,68 miliar dolar Amerika Serikat (AS) setara Rp 94 triliun.

“Itu artinya, potensi ekspor BUMN Go Global ke depannya menyentuh angka 180 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.541 triliun,” bebernya.

Baca juga : Dukung Pembangunan Perumahan, Kementerian PUPR Genjot Penggunaan Baja Ringan

Ia merincikan, realisasi ekspor dibagi dalam klasifikasi benua dan sektor komoditas. Realisasi terbesar ada di benua Asia dengan nilai ekspor mencapai 5,6 miliar dolar AS (setara Rp 79 triliun).

“Nilai paling tinggi berasal dari ekspor mineral dan batu bara (minerba) sebesar 3,2 miliar dolar AS (Rp 45 triliun),” tuturnya.

Sementara Benua Afrika, realisasi ekspornya mencapai 506 juta dolar AS (Rp 7,1 triliun). Sedangkan realisasi ekspor terbesar ketiga yakni di Benua Eropa sebesar 280,9 juta dolar AS (Rp 3,9 triliun).

Untuk ekspor ke Benua Amerika, realisasinya mencapai 182,7 juta dolar AS (Rp 2,6 triliun). Kemudian, Benua Australia, realisasinya 81,5 juta dolar AS (Rp 1,1 triliun).

Sejauh ini sudah ada beberapa BUMN yang telah mengepakkan sayap bisnisnya ke pasar luar negeri. Di antaranya yakni PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Pertamina Internasional EP, dan PT BNI (Persero) Tbk.

Baca juga : Kementerian ATR/BPN Jamin Kunci Potensi Penyelewengan

Direktur Treasury & International BNI Henry Panjaitan mengakui, selama ini sudah banyak perusahaan pelat merah yang bermain di pasar global.

Hanya saja, selama ini skemanya masih sendiri-sendiri. “Ke depan, bagaimana kita bisa memperkuat branding BUMN, misalnya diwakili melalui satu bendera saja atau satu logo,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.