Dark/Light Mode

Dorong Perusahaan Pelat Merah Go International

Kementerian BUMN Endus Potensi Ekspor Rp 2.541 T

Jumat, 20 November 2020 06:08 WIB
Dorong Perusahaan Pelat Merah Go International Kementerian BUMN Endus Potensi Ekspor Rp 2.541 T

 Sebelumnya 
Proyek Di Afrika

Saat ini INKA tengah mengincar proyek Kereta Api (KA) Lintas Afrika, yang akan menghubungkan jaringan transportasi di benua itu.

Direktur Utama INKA Budi Noviantoro mengatakan, kebutuhan transportasi kereta api di Afrika masih sangat besar. Menurutnya, ada peluang pembangunan lintasan kereta api sepanjang 19.241 kilometer (km) di benua tersebut.

Baca juga : Polda Metro Jaya Gali Kemungkinan Unsur Pidana

“Ada tiga peluang pembangunan jalur kereta api di sana, yakni di lintasan Liberia-Libya sepanjang 7.411 km, lintasan Gabon-Eritrea sepanjang 4.564 km, dan lintasan Kongo-Tanzania sepanjang 5.797 km,” bebernya kemarin.

Untuk mendukung proyek tersebut, sambung Budi, perseroan berencana membangun pabrik di Benua Afrika.

Terkait pembayaran pembangunan proyek, Budi mengaku, akan menggunakan skema pemanfaatan sumber daya alam di tiap-tiap negara. Nantinya, INKA bisa menyerap sumber daya tersebut dalam masa waktu tertentu, sebagai timbal balik dari membangun lintas kereta api.

Baca juga : Dukung Pembangunan Perumahan, Kementerian PUPR Genjot Penggunaan Baja Ringan

Misalnya, proyek perlintasan kereta api di Zimbabwe menggunakan skema leasing tambang batubara di sana.

“Dengan pembangunan total perlintasan sepanjang 1.600 km, INKA dapat memanfaatkan hasil batu bara Zimbabwe sekitar 2,3 juta ton per tahun,” jelasnya.

Selain pasar Benua Afrika, perseroan juga akan masuk ke pasar Amerika Latin seperti Guyana, Suriname, dan Honduras.

Baca juga : Kementerian ATR/BPN Jamin Kunci Potensi Penyelewengan

Sejauh ini, dia melihat, ada peluang untuk mengisi permintaan sebanyak 322 lokomotif dan 883.460 kereta barang.

Apalagi, perwakilan dari negara-negara tersebut sebelumnya pernah datang ke kantor INKA. Di mana, perwakilan yang datang itu mengaku, bahwa negara mereka sudah mulai bosan dengan produk China. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.