Dark/Light Mode

Menteri Erick Godok Program Ketahanan Pangan

Semoga Bisa Jaga Harga Dan Tak Merugikan Petani

Senin, 23 November 2020 04:10 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menyiapkan program untuk memperkuat sektor pangan. Untuk mewujudkannya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ingin semua terlibat, termasuk pihak swasta dan masyarakat.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, untuk memperkuat ketahanan pangan, pihaknya melihat konsep kemitraan yang paling cocok adalah inti plasma.

“Untuk mencapai ketahanan pangan, perlu membangun ekosistem usaha yang sehat untuk semua pelaku ekonomi,” kata Erick dalam keterangan persnya, kemarin.

Sekadar informasi, inti plasma merupakan sistem pertanian bersifat kemitraan, antara perusahaan besar dengan masyarakat.

Biasanya, kegiatan menanam berlangsung di atas tanah milik petani.

Baca juga : Pelanggar Protokol Kesehatan Jangan Kambing Hitamkan Pilkada

Ekonom dariInstitute for Development of Economics and Finance(Indef) Rusli Abdullah menyambut baik konsep intiplasma yang ditawarkan Erick.

“Kita berharap konsep inti plasma ini berhasil menjaga harga pangan,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun dia mewanti-wanti, sebelum konsep tersebut diterapkan di bidang pangan, pemerintah harus memastikan petani tidak akan dirugikan.

“Kalau bisa BUMN dan industri ini benar-benar bersinergi. Mereka menyerap hasil bumi dari petani, jangan malah saling menjadi kompetitor,” katanya.

Sejauh ini dia melihat inti plasma berhasil diterapkan di perkebunan sawit.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan Semua Calon Kepala Daerah Terapkan Protokol Kesehatan

Dia menyarankan, pemerintah bisa menirunya untuk kemudian diterapkan di bidang pangan.

“Jangan sampai inti plasma ini mengalihkan hak kepemilikan tanah petani ke perusahaan besar,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan, Juan Permata Adoe berpendapat, keberhasilan inti plasma tidak hanya untuk ketahanan pangan jangka panjang, tapi bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Untuk memperkuat kemitraan usaha, diperlukan Public Pri¬vate Partnership (PPP) antara petani, swasta dan perusahaan negara,” tutur Juan dalam pesan¬nya kepada Rakyat Merdeka.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman menambahkan, upaya lainnya untuk mencapai ketahanan pangan dengan menerapkan sistemin clusive closed loopdan ekosistem berusaha.

Baca juga : Hari Ini Layanan Perpanjang SIM Di Jakarta Ada Di 5 Lokasi

Sistem tersebut adalah sebuah skema kemitraan antara stakeholder terkait, yang saling menguntungkan dari hulu sampai ke hilir.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sudah menyiapkan rencana kerja ketahananpangan, energi dan kesehatan untuk jangka waktu 25 tahun ke depan.

Saat 100 tahun Indonesia merdeka, rencana kerja ini sudah terealisasi.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri menciptakan lapangan kerja. Harus dibantu. Salah satu caranya di sektor pangan melalui skema inti dan plasma,” ujarnya. [JAR]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.