Dark/Light Mode

Selama Pandemi, Tren Budaya Non Tunai Meningkat Di Dunia Bisnis

Rabu, 23 Desember 2020 15:26 WIB
Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetya Mulya, Agus W Soehadi (kiri bawah) bersama Head of Product Marketing Ovo Caroline Setiabudi (kanan bawah) dalam webinar “New Strategies in Managing Customer Experience: How to Respond Digital Disruption and Pandemic Challenges”/Foto: Merry Apriyani
Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetya Mulya, Agus W Soehadi (kiri bawah) bersama Head of Product Marketing Ovo Caroline Setiabudi (kanan bawah) dalam webinar “New Strategies in Managing Customer Experience: How to Respond Digital Disruption and Pandemic Challenges”/Foto: Merry Apriyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Di masa pandemi, inovasi membawa perubahan besar dalam dunia bisnis. Pelaku bisnis dipaksa beradaptasi dan memiliki strategi baru agar bisnisnya terus berjalan. Fenomena ini membawa tren budaya nontunai (cashless) makin meningkat.

“Dengan digitalisasi, proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga mereka mampu mengelola customer experience yang positif dan mencetak profit bisnis yang signifikan,” jelas Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetya Mulya, Agus W Soehadi.

Dia juga mengatakan, di masa pandemi ini produsen mulai menggunakan pendekatan ekosistem terbuka serta kolaborasi yang lebih massif sesama pelaku bisnis.

Baca juga : Sapta Nirwandar Luncurkan Buku Kepariwisataan NTT Menuju Kelas Dunia

“Jadi bukan bicara personal lagi. Kebutuhan konsumen makin kompleks. Upaya co-creation, kolaborasi untuk mencari solusi itu yang dibutuhkan sekarang,” tambah dia.

Peningkatan transaksi nontunai diakui oleh perusahaan aplikasi OVO. Sejak awal berdiri 3 tahun lalu, OVO gencar membuat promosi dan aneka diskon demi menarik konsumen.

“Sekarang nggak perlu banyak promo lagi. Masyarakat sudah nyaman menggunakan nontunai dalam setiap pembayaran,” ucap Head of Product Marketing OVO Caroline Setiabudi.

Baca juga : Bersama Yayasan Nirudaya, Danone-AQUA Kembangkan Kopi Konservasi

Kini, pihaknya tengah fokus dengan berbagai inovasi untuk memberikan pengalaman aman dan mudah bagi konsumen.

"Kami merupakan digital payment yang relevan. Kami menawarkan berbagai macam kemudahan mulai dari transportasi, e-commerce hingga ke pembayaran tagihan digital, parkir, streaming vouchers,” tambah dia.

Pentingnya mengelola customer experience di tengah tantangan disrupsi digital dan pandemi ini mendorong Majalah SWA dan Business Digest (lembaga survei Grup SWA) menyelenggarakan webinar dan virtual awarding dengan “New Strategies in Managing Customer Experience: How to Respond Digital Disruption and Pandemic Challenges”.

Baca juga : Reseller Aktif Dusdusan Klaim Bisa Raup Omset Miliaran

Acara ini diselenggarakan untuk memberikan inspirasi dan sharing knowledge dari para pakar dan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaan, untuk menghadapi tantangan digitalisasi dan pandemi.

“Upaya mengusung strategi baru dan inovasi harus terus dilakukan para pelaku bisnis. Dengan begitu, mereka mampu beradaptasi dengan kondisi pasar yang semakin kompleks di tengah tantangan disrupsi digital, serta hantaman pandemi yang terjadi,” ujar Chief Editor SWA Group Kemal E Gani. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.