Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Proyek Kereta Cepat, Wika Tancap Gas

Minggu, 24 Maret 2019 05:15 WIB
Direktur Utama Wika Tumiyana. (Foto: Net)
Direktur Utama Wika Tumiyana. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga Kuartal-I 2019, progress Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah mencapai prosentase cukup signifikan. PT Wijaya Karya (Wika) menargetkan hingga akhir tahun pengerjaan kontruksi bisa mencapai 60 persen.

Direktur Utama Wika Tumiyana mengatakan, saat ini perseroan telah menyelesaikan akuisisi lahan 131,34 km atau 92,3 persen total jalur KCJB yang menghubungkan empat stasiun. Yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar Bandung.

“Selebihnya, sisa lahan sepanjang 10,96 km akan segera dibebaskan dan dioptimalkan bagi fasilitas umum dan sosial,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Ini Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dia menjelaskan dari sisi kontruksi, pada kuartal I 2019, proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini telah mencapai 8,46 persen. Kemajuan itu dapat ditinjau dari telah selesainya 8 konstruksi dari 13 tunnel yang dibangun sepanjang Jakarta hingga Bandung.

Lebih lanjut, beberapa Temporary Facilities juga telah selesai dibangun diantaranya Batching Plant WIKA, Batching Plant Sinohydro, Batching Plant CREC, Casting Yard Sinohydro, Casting Yard WIKA, dan Rebar Workshop CREC di beberapa titik Jakarta – Bandung.

Bendungan

Baca juga : Garap Tarif Ojol, BKS Tancap Gas

Dalam lima tahun terakhir, pemerintah mendorong infrastruktur 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lama dan 49 proyek baru. Pembangunan bendungan-bendungan tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan.

Tumiyana menjelaskan dibangunnya 65 bendungan tersebut, maka ketersediaan tampungan air di Indonesia akan meningkat menjadi 19,1 miliar meter kubik dari sebelumnya 12,6 miliar meter kubik yang berasal dari 230 bendungan yang ada saat ini.

“Pada tahun lalu, Wika telah mencatatkan perolehan lima proyek bendungan yang tersebar di seantero Nusantara dengan total mencapai Rp 4,32 triliun,” ungkapnya.

Baca juga : Terima Tongkat Komando Dari SBY, AHY Tancap Gas

-bendungan tersebut, yaitu, Bendungan Sadawarna Jawa Barat, Bendungan Komering II Dihaji Sumatera Selatan, Bendungan Tugu Tahap II Trenggalek Jawa Timur, Bendungan Randugunting, dan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Perolehan tersebut tentu saja semakin mendorong Wika sebagai salah satu BUMN terbesar yang membangun tidak kurang dari 19 portofolio bendungan.

Antara lain, Bendungan Jatigede Jawa Barat, Bendungan Keureto Aceh, Bendungan Passeloreng Sulawesi Selatan, Bendungan Kuwil Kawangkoan Sulawesi Utara, Bendungan Kuningan Jawa Barat, Bendungan Karian Banten, dan Bendungan Cipanas Jawa Barat.

Kemudian Bendungan Bendo Jawa Timur, Bendungan Sukamahi Jawa Barat, Bendungan Sei Gong Kepulauan Riau, Bendungan Pamukullu Sulawesi Selatan, Bendungan Tugu Jawa Timur, hingga Bendungan Lau Simeme Sumatera Utara. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.