Dark/Light Mode

Investor Ritel Bantu Pasar Modal Dan Pemulihan Ekonomi

Rabu, 30 Desember 2020 20:33 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain vaksin Covid-19, keberadaan investor ritel domestik selama pandemi akan membantu pemulihan ekonomi pada 2021.

"Pemerintah mendukung adanya investor ritel yang transparansi dan akuntabilitas di pasar modal, sehingga ekonomi akan semakin stabil dan pulih di tahun 2021," ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menutup perdagangan bursa 2020 di Jakarta, dikutip dari Antara Rabu (30/12).

Menko Airlangga mengatakan, masa pandemi menjadi momentum dominasi kepemilikan investor domestik, dengan jumlah kepemilikan investor domestik tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. 

Baca juga : Bansos Buat Pekerja Kudu Produktif Dan Berdampak Pada Pemulihan Ekonomi

Ia mencatat, dari Rp 3.491 triliun jumlah kepemilikan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), 50,44 persen merupakan milik investor ritel domestik, sedangkan 49,56 persen dimiliki investor asing.

Menko Airlangga menyebut, investor ritel domestik sangat mendominasi di atas rata-rata nilai transaksi harian bursa.  Rata-rata nilai transaksi harian secara tahunan  Januari hingga November 2020 yang berjumlah Rp 8,42 triliun, sebanyak 45,9 persen di antaranya dikontribusikan oleh aktivitas transaksi yang dilakukan oleh investor ritel dan tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

“Dominasi investor ritel domestik juga terjadi atas frekuensi transaksi di BEI. Secara tahunan frekuensi rata-rata transaksi di 2020 meningkat 31,98 persen menjadi 619.000 kali transaksi dari 469.000 kali transaksi di 2019 dan merupakan capaian tertinggi,” ungkapnya.

Baca juga : Inter Siap Obral Christian Erikson

Airlangga menuturkan, saat ini pemerintah terus melakukan upaya untuk pengendalian Covid-19 yang juga didukung dengan langkan-langkah untuk meningkatkan daya beli masyarakat sehingga aktivitas produksi pun menggeliat.

"Kita melihat bahwa  Purchasing Manager Index (PMI) di berbagai negara, termasuk Indonesia sudah kembali di level 50,6. Artinya ekonomi ini akan terus bergerak dan kami juga mendukung bahwa beberapa lembaga memberikan komentar positif terhadap Undang Undang Cipta Kerja. Bahkan JP Morgan juga memproyeksikan IHSG akan mencapai 6.800 di tahun 2021," kata Airlangga.

Ia menambahkan, dengan perencanaan vaksinasi pada 2021 mendatang diharapkan dapat mencegah perluasan kasus Covid-19 dan akan meningkatkan mobilitas masyarakat untuk mendorong perekonomian.

Baca juga : Diangkat Jadi Wamen BUMN, Pahala Dapat Tugas Pulihkan Ekonomi

Pemerintah pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 4,5-5,5 persen. “Oleh karena itu, kami berharap kita semua bisa semangat untuk melawan pandemi Covid -19 sehingga pandemi bisa kita lalui bersama-sama dan bisa mendorong pemulihan perekonomian nasional," ujar Airlangga. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.