Dark/Light Mode

Dukung Rencana Boikot Produk Uni Eropa

Pengusaha Rela Tekor

Senin, 25 Maret 2019 11:27 WIB
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono. (Foto : Istimewa).
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Merembet Ke Tekstil
Wakil Ketua Umum Kamar dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani berharap, masalah minyak sawit dengan Uni Eropa bisa diselesaikan dengan baik.

“Kalau terjadi saling boikot, bisa mengganggu kinerja perdagangan produk lainnya,” ungkap Shinta.

Baca juga : Mendag Tidak Pro Pengusaha Dan Petani

Shinta menyebutkan produk yang terganggu antara lain ekspor tekstil dan alas kaki. Kedua produk itu selama ini berkontribusi besar terhadap nilai ekspor ke Eropa. Nilai ekspor tekstil dan alas kaki menyaingi nilai ekspor CPO dan produk turunannya ke kawasan benua Biru.

Berdasarkan data, nilai total ekspor tekstil dan produk tekstil dan alas kaki ke Eropa mencapai sekitar 2 miliar dolar AS pada tahun lalu. Sementara itu, mengacu pada data BPS, nilai ekspor CPO dan produk turunannya mencapai 3,7 miliar dolar AS pada 2017.

Baca juga : JK: Ente Jual, Ane Beli

Shinta mengatakan, Eropa pasar penting untuk Indonesia. Karena, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pasar Eropa terbesar keempat ekspor Indonesia, setelah ASEAN, China, dan Amerika Serikat. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.