Dark/Light Mode

HUT Ke-47

REI Akan Bangun 430 Ribu Rumah Rakyat

Senin, 25 Maret 2019 11:26 WIB
Jajaran Pengurus DPP dan DPR REI berfoto di Under pass Satelit yang merupakan Program CSR Anggota REI di Surabaya, Minggu (24/3). (Foto: Novalliandy/Rakyat Merdeka).
Jajaran Pengurus DPP dan DPR REI berfoto di Under pass Satelit yang merupakan Program CSR Anggota REI di Surabaya, Minggu (24/3). (Foto: Novalliandy/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) tahun ini menargetkan pembangunan sekitar 430.000 unit rumah yang terdiri dari 230.000 unit rumah bersubsidi dan 200.000 unit rumah komersial bawah dengan kisaran harga Rp 200 juta - Rp 300 juta per unit untuk memastikan pencapaian target Program Sejuta Rumah pemerintah.

Disampaikan Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 atau di tahun 2019, kontribusi REI mencapai sekitar 40 persen dari total realisasi Program Sejuta Rumah (PSR) yang dicanangkan pemerintah.

Baca juga : Sinergi 34 BUMN Terangi 100 Ribuan Rumah Di Jabar

"Ke depan, REI akan terus memposisikan diri sebagai mitra penting pemerintah yang siap bahu-membahu sebagai Garda Terdepan Membangun Rumah Rakyat," ujar Eman, sapaan akrab Soelaeman di perayaan HUT REI ke-47 di Surabaya, Senin (25/3).

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pengembang swasta untuk membangun hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) atau hunian terintegrasi dengan transportasi publik serta memanfaatkan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dalam membangunnya. 
Langkah ini juga untuk mencapai target program sejuta rumah yang tahun ini jumlahnya ditingkatkan menjadi 1,2 juta rumah.

Baca juga : Berkat LCS, Perdagangan Indonesia dan Thailand Makin Kuat

“Hunian TOD bisa juga memanfaatkan KPBU. Itu sedang kami persiapkan. Kami harap pengembang swasta juga membangun TOD dan bukan hanya BUMN,” katanya.

KPBU perumahan adalah partisipasi sektor swasta dalam investasi penyediaan perumahan (khususnya rusunawa atau rusunami) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di atas lahan pemerintah berdasarkan perjanjian kerja sama antara pemerintah dan badan usaha. Skema ini sudah dijalankan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bendungan. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.