Dark/Light Mode

Dukung Boikot Produk Uni Eropa

JK: Ente Jual, Ane Beli

Sabtu, 23 Maret 2019 06:54 WIB
Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)
Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - “Ente jual-ane beli” pepatah dari Betawi itu cocok menggambarkan sikap tegas pemerintah menghadapi rencana Uni Eropa melarang pengunaan minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) Indonesia. Kabinet Kerja menyatakan siap melakukan aksi balasan, memboikot produk asal Benua Biru jika tetap melaksanakan kebijakannya tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan mendukung wacana memboikot produk Uni Eropa, jika mereka bersikap diskriminatif terhadap produk sawit Indonesia. “Ekspor sawit kita tidak bisa dikurangi. Kalau itu (sampai) dipaksakan, kita juga dapat ambil tindakan mengurangi impor kita dengan Eropa,” tegas JK di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/3).

JK menuturkan, sikap tegas pemerintah Indonesia memprotes tindakan Uni Eropa sangat wajar. Sebab, masalah sawit menyangkut hajat hidup orang banyak. Diskriminasi Uni Eropa terhadap sawit Indonesia, dapat membuat perekonomian 15 juta orang terganggu.

Baca juga : Dipuji Uni Eropa, Menteri Siti Nurbaya Senang

“Kalau mereka terdampak, daya beli akan turun, ekonomi kita di tingkat bawah bisa rusak. Kalau itu terjadi, kita tidak bisa beli barang Eropa juga kan,” cetus JK.

Aturan pelarangan penggunaan sawit Indonesia tertuang dalam Delegated Regulation Supplementing Directiven2018/2001 of The EU Renewable Energy Directive II (RED II). Rancangan itu sudah diajukan ke Komisi Uni Eropa pada 13 Maret 2019.

Dalam draf tersebut, minyak sawit diklasifikasikan sebagai komoditas yang tidak berkelanjutan dan berisiko tinggi terhadap lingkungan. Sedangkan minyak kedelai asal Amerika Serikat (AS) dimasukkan dalam kategori risiko rendah. 

Baca juga : 30 Perusahaan Siap Tampung Kaum Difabel

Parlemen Eropa masih memiliki waktu untuk meninjau rancangan yang diajukan oleh Komisi Eropa tersebut, dalam waktu dua bulan sejak diterbitkan.

Wacana memboikot produk Uni Eropa sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, pemerintah sudah habis kesabaran menanggapi serangan Eropa terhadap sawit Indonesia. Pemerintah berencana memboikot produk impor asal Benua Biru itu bila bersikap diskriminatif terhadap komoditas andalan ekspor Indonesia tersebut.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend pernah menyampaikan bahwa Uni Eropa tidak akan bertindak diskriminatif. Terutama, terhadap sawit Indonesia. Menurutnya, standar perkebunan keberlanjutan juga diberlakukan pada sumber bahan biofuel lainnya seperti jagung, hingga kedelai. 

Baca juga : Urus Perizinan Usaha Tiga Hari Jadi

“Peraturan itu tidak kami kenakan terhadap sawit saja,” tegas Guerend.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.