Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Simpanan Masyarakat Di Bank Meningkat
Rakyat Kita Makin Getol Nabung Di Era Pandemi
Kamis, 7 Januari 2021 05:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat kenaikan simpanan masyarakat di perbankan. Hal itu disinyalir sebagai indikator minat investasi publik, membaik.
Menurut catatan LPS, simpanan di 110 bank umum per November 2020 naik 0,15 persen month over month (mom), atau menjadi Rp 6.701 triliun dari Rp 6.691 triliun. Secara total, nilai simpanan itu naik hingga 10,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), yaitu sebesar Rp 6.042 triliun.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menilai, kenaikan tersebut mengindikasikan pulihnya minat investasi masyarakat di akhir 2020 dan awal 2021.
Baca juga : Pemerintah Yakin Corona Akan Hilang
“Terindikasi adanya pemerataan pola pertumbuhan simpanan. Ini terjadi seiring dengan rencana pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi pada awal 2021,” ungkapnya.
Selain tabungan, papar Purbaya, jumlah rekening simpanan pada November 2020, juga tumbuh 14,24 persen yoy menjadi 344.544.394 rekening, dibandingkan November tahun lalu. Kemudian jika dibanding dengan bulan sebelumnya (Oktober 2020), jumlah rekening perbankan naik 4.337.427 atau 1,27 persen mom.
Dia menyebutkan, per November 2020 menunjukkan terjadi peningkatan nominal simpanan, dengan tiering di bawah Rp 100 juta sebesar 1,1 persen atau Rp 10,49 triliun. Namun simpanan dengan tiering di atas Rp 5 miliar mengalami penurunan sebesar 0,7 persen atau Rp 22,96 triliun.
Baca juga : Loyalis Amien Rais Yakin Suara PAN Bakal Gembos
“Dari sini dapat disimpulkan bahwa penyebaran dana simpanan perbankan telah merata pada beberapa segmen. Khususnya nasabah yang memiliki saldo simpanan di bawah Rp 5 miliar,” ujar mantan Komisaris PT Inalum (Persero) ini.
Ia mengakui, di pertengahan 2020, akibat pandemi, nasabah dengan simpanan jumbo menahan spending-nya, baik untuk konsumsi bagi nasabah perorangan maupun untuk investasi, bagi nasabah corporate.
Sementara dilihat dari pergerakan kategori Bank Umum Kategori Usaha (BUKU), data posisi simpanan secara historis sejak 2013 menunjukkan pola yang konsisten menjelang akhir tahun.
Baca juga : Peran Tokoh Agama Strategis Untuk Tangkal Radikalisme Dan Intoleransi
Di November dan Desember 2020, sambung Purbaya, biasanya terjadi pergeseran simpanan sementara. Yaitu, dari bank BUKU I dan II ke bank di BUKU III dan IV. Dan pada Januari 2021, simpanan tersebut akan kembali ke bank di BUKU I dan II.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya