Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Labanya Susut Gara-gara Pandemi

Direksi BRI Dan Mandiri Pede Bakal Rebound

Sabtu, 30 Januari 2021 05:23 WIB
Dari kiri, Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico U Frans, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, dan Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo, saat menyampaikan paparan kinerja Triwulan IV-2020 di Jakarta, Kamis (28/1). (Foto : Dok. Bank Mandiri).
Dari kiri, Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico U Frans, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, dan Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo, saat menyampaikan paparan kinerja Triwulan IV-2020 di Jakarta, Kamis (28/1). (Foto : Dok. Bank Mandiri).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mengalami penurunan laba akibat pandemi Covid-19. Namun begitu, dua bank pelat merah tersebut, yakin kinerja tahun ini bakal lebih baik.

Dalam laporan kinerja, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, sukses mencatat kredit secara konsolidasi tumbuh 3,89 persen atau Rp 938,37 trili­un. Angka ini melampau prediksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang memperkirakan kredit hanya tumbuh 1-2 persen.

Kredit di sektor mikro menjadi penopang pertumbuhan kredit perseroan. Dengan portofolio mencapai 82,13 persen dari total seluruh kredit, kredit tersebut tumbuh 14,18 persen. Kemudian, diikuti kredit kecil dan menengah tumbuh 3,88 persen dan kredit konsumer naik 2,26 persen.

“Tahun lalu merupakan tahun yang berat. Tapi kami bersyukur tetap mampu mencatat kinerja yang positif,” ujar Direktur Utama BRI, Sunarso dalam paparan kinerja ta­hun 2020 secara virtual, kemarin.

Baca juga : TMII Gandeng Bank Mandiri Terapkan Transaksi Nontunai

BRI juga mencatat pertumbuhan laba, di saat sebagian besar perbankan justru mengalami penu­runan. Secara konsolidasi, laba BRI naik 14,02 persen dari kuartal III ke kuartal IV tahun 2020, menjadi Rp 18,66 triliun. Namun menga­lami penurunan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di mana pada kuartal IV-2019, BRI membukukan laba Rp 34,37 triliun. Atau turun 45,65 persen.

Dijelaskan Sunarso, pihaknya pernah dalam satu bulan di 2020 tidak membukukan laba sama sekali. Karena saat itu BRI tengah fokus mengerahkan upayanya untuk restrukturisasi kredit demi menyelamatkan na­sabah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Untuk aset, BRI berhasil men­capai Rp 1.511,81 triliun pada akhir Desember 2020. “Aset kami menjadi BUMN pertama yang melewati angka Rp 1.500 triliun,” jelas mantan bos Pegadaian ini.

Sunarso melihat, sekarang ini permohonan restrukturisasi mengalami tren penurunan sejak kuartal III-2020. Hal itu menjadi pertanda bahwa mulai adanya peningkatan daya beli dan kon­sumsi masyarakat.

Baca juga : Gandeng Grab, Bank Mandiri Sediakan Akses Keuangan UMKM

Sehingga bisa dikatakan, sam­bung Sunarso, perseroan opti­mistis di Tahun Kerbau Logam kinerja akan lebih kinclong.

Kondisi permodalan BRI Group pun semakin kuat, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di level 21,17 persen. Tahun ini, lanjut Sunarso, BRI optimistis kredit mampu tum­buh lebih baik di atas rata-rata industri nasional. Dengan faktor pendukungnya yakni Loan Dep­ocit to Ratio (LDR) yang masih terjaga di level 83,70 persen.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit BRI Group mampu diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang sehat dan terjaga. Hal ini ditunjukkan dengan rasio kredit macet (Non Performing Loan/ NPL) BRI Group yang tercatat 2,99 persen. Dengan NPL Cover­age mencapai 237,73 persen.

“Besarnya pencadangan ini merupakan bentuk strategi per­seroan menjaga kinerja. Agar terus tumbuh secara sustainable melalui penerapan prinsip keha­ti-hatian dan manajemen risiko yang baik,” papar Sunarso.

Baca juga : Sabam Sirait: Jadi Orang Pertama Divaksin Bukti Jokowi Mau Lindungi Rakyat

Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga tercatat tumbuh sebe­sar 9,78 persen menjadi sebesar Rp 1.121,10 triliun. Dengan komposisi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) mencapai 59,67 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.