Dark/Light Mode

Labanya Susut Gara-gara Pandemi

Direksi BRI Dan Mandiri Pede Bakal Rebound

Sabtu, 30 Januari 2021 05:23 WIB
Dari kiri, Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico U Frans, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, dan Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo, saat menyampaikan paparan kinerja Triwulan IV-2020 di Jakarta, Kamis (28/1). (Foto : Dok. Bank Mandiri).
Dari kiri, Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico U Frans, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, dan Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo, saat menyampaikan paparan kinerja Triwulan IV-2020 di Jakarta, Kamis (28/1). (Foto : Dok. Bank Mandiri).

 Sebelumnya 
“Tahun ini kami cukup optimis. Sama dengan kemarin, kami masih fokus pada segmen mikro. Di 2021 kami menargetkan pertumbuhan kredit bisa di angka 6-7 persen,” imbuh Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu Retno.

Viviana melanjutkan, untuk LDR akan tetap terjaga di kisa­ran 85 persen. Begitu juga NPL yang terus dimonitor dengan ketat, dengan target dijaga plus minus 3 persen.

Setali tiga uang. Bank Mandiri mencatat realisasi kredit terkon­traksi menjadi 1,61 persen year on year (yoy) secara ending balance.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, angka ini lebih baik bila dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan secara nasional, yang terkontraksi 2,41 persen.

Baca juga : TMII Gandeng Bank Mandiri Terapkan Transaksi Nontunai

“Kami menerapkan kebijakan penyaluran kredit secara prudent dan selektif kepada targeted customer. Dengan mempertim­bangkan sektor yang masih po­tensial dan pemulihannya lebih cepat,” terang Darmawan dalam paparan kinerja Kuartal IV-2020 secara virtual, Kamis (28/1).

Ia bersyukur, upaya selektif itu membuahkan hasil. Bank berlogo pita emas ini mampu menjaga kualitas kredit sehingga rasio NPL konsolidasi masih baik di 3,09 persen. Serta, menumbuhkan aset Bank Mandiri menjadi Rp 1.429,3 triliun, naik 8,43 persen dari 2019 di angka Rp 1.405,75 triliun.

Meski selektif, mantan Direktur Keuangan Semen Indonesia ini memastikan, Bank Mandiri tetap menjadikan peran intermediasi perseroan sebagai prioritas utama. Terutama untuk meningkatkan kembali demand masyarakat dan memulihkan ekonomi nasional.

Laba bersih Bank Mandiri juga terkontraksi 38 persen menjadi Rp 17,1 triliun. Pada periode yang sama pada 2019 perolehan laba Mandiri mencapai Rp 27,5 triliun. Pencapaian laba di 2020 didorong oleh pertumbuhan Fee Based Income (FBI), yang tumbuh sebesar 4,9 persen yoy menjadi Rp 28,7 triliun. Dengan salah satu penyumbang utama adalah pendapatan dari transaksi online.

Baca juga : Gandeng Grab, Bank Mandiri Sediakan Akses Keuangan UMKM

Frekuensi transaksi aplikasi Mandiri Online sepanjang 2020, tercatat mencapai lebih dari 600 juta transaksi. Dengan nilai tran­saksi mencapai lebih dari 1.000 triliun. “Kami optimis kinerja Bank Mandiri akan mengalami rebound tahun ini,” yakinnya.

Darmawan bilang, pencapa­ian laba Bank Mandiri pada tahun lalu juga tak lepas dari kinerja solid anak perusahaan, yang berkontribusi 22,5 persen terhadap laba perseroan. Aset anak perusahaan tumbuh 15,1 persen, di mana kredit mampu tumbuh 12,3 persen yoy.

Dari sisi penghimpunan DPK, Bank Mandiri secara konsolidasi pada akhir 2020 tercatat tumbuh 12,24 persen yoy, menjadi Rp 1.043,3 triliun. Pertumbuhan DPK ini juga masih lebih baik bila dibandingkan dengan industri per­bankan yang tumbuh 11,1 persen.

Pihaknya juga terus mendorong pengembangan digital banking, seiring pergeseran perilaku masyarakat dalam ber­transaksi. Khusus aplikasi Mandiri Online, pihaknya senang karena aplikasi ini semakin menjadi pilihan nasabah dalam bertransaksi.

Baca juga : Sabam Sirait: Jadi Orang Pertama Divaksin Bukti Jokowi Mau Lindungi Rakyat

“Ini terlihat dari jumlah peng­guna aktif aplikasi ini, yang naik 40 persen menjadi 4,5 juta pengguna pada tahun lalu,” pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.