Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tembus Rp 5.804,4 T, BI: Utang Luar Negeri Masih Sehat

Senin, 15 Februari 2021 11:18 WIB
Ilustrasi utang luar negeri. (Foto: ist)
Ilustrasi utang luar negeri. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia hingga akhir triwulan IV-2020 tercatat sebesar 417,5 miliar dolar AS atau Rp 5.804,4 triliun. Jumlah tersebut jaik 3,5 persen year on year (yoy). Namun angka ini menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya 3,9 persen yoy. 

Utang ini terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar 209,2 miliar dolar AS (Rp 2.908,5 triliun) dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 208,3 miliar dolar AS (Rp 2,.898,3 triliun). Secara umum ULN mengalami pelambatan yang disebabkan pelambatan pertumbuhan ULN swasta.

Sementara ULN Pemerintah tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV-2020, ULN Pemerintah tercatat sebesar 206,4 miliar dolar AS (Rp 2.871,9 triliun) atau tumbuh 3,3 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan III 2020 sebesar 1,6 persen yoy. 

Perkembangan ini didukung oleh terjaganya kepercayaan investor sehingga mendorong masuknya aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), di samping adanya penarikan sebagian komitmen pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Baca juga : Naik 3,9 Persen, Utang Luar Negeri Kini Rp 5.858,30 Triliun

"ULN Pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas," jelas Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan, Senin (15/2).

Belanja prioritas tersebut mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,9 persen dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,7 persen), sektor jasa pendidikan (16,7 persen), dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,9 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,1 persen).

ULN swasta tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir triwulan IV-2020 tercatat 3,8 persen yoy, atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 6,2 persen yoy. 

"Perkembangan ini didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) yang lebih dalam," jelasnya. 

Baca juga : Ketahanan Pangan Kita Masih Rendah

Pada akhir triwulan IV-2020, ULN PBLK tumbuh sebesar 6,4 persen yoy, melambat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 8,4 persen yoy. Selain itu, kontraksi ULN LK tercatat sebesar 4,7 persen yoy, lebih besar dari kontraksi pada triwulan sebelumnya yang tercatat 0,9 persen yoy. 

Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77,1 persen dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian.

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," tegas Erwin. 

Struktur ULN yang sehat tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan IV-2020 yang tetap terjaga di kisaran 39,4 persen, meskipun meningkat dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 38,1 persen. 

Baca juga : Hei Orang Kaya, Ayo Bantu Orang Miskin!

Struktur ULN Indonesia yang tetap sehat juga tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,1 persen dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.