Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tumbuh Positif Gegara Miliki Dana Murah Jumbo
Ekonom Sebut Semua Bank Ingin Seperti BRI
Senin, 15 Februari 2021 20:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi salah satu bank yang memiliki sumber dana murah yang besar. Komposisi dana murah yang besar oleh perbankan, membuat kinerja perusahaan bisa tumbuh positif dan berkelanjutan.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, tidak ada bank yang enggan memiliki porsi dana murah jumbo. Alasannya, kepemilikan sumber pendanaan murah bisa membuat sebuah bank meraup laba lebih besar.
Artinya, porsi dana murah yang besar akan berdampak positif terhadap kinerja sebuah bank. Bahkan menurutnya, semua bank berharap memiliki struktur pendanaan yang didominasi dana murah, layaknya BRI.
Baca juga : RI Masih Butuh Banyak Tampungan Air Baru
"Bank-bank yang memiliki sumber dana murah yang besar, seperti BRI, memiliki peluang mendapatkan laba yang lebih besar,” ujar Piter di Jakarta, Senin (15/2).
Hingga akhir 2020 lalu, BRI Group memiliki dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.121,10 triliun. Jumlah ini naik 9,8 persen secara tahunan.
Dari jumlah DPK tersebut, sebanyak 59,67 persen di antaranya merupakan dana murah (current account saving account/CASA) yang bersumber dari tabungan dan giro. Pencapaian CASA BRI di akhir 2020 lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir 2019, yang tercatat sebesar 57,70 persen.
Baca juga : Jokowi Ingin Nyenengin Semua Orang
Nilai giro yang dikelola BRI mencapai Rp 193,1 triliun per Desember 2020, dan pada saat yang sama terdapat Rp 475,8 triliun dana tabungan yang dikelola BRI.
“Dengan cost of fund (beban dana) yang lebih rendah, maka perbankan akan lebih efisien dan dapat lebih kompetitif dalam menyalurkan kredit," imbuhnya.
Dengan begitu, maka nasabah yang didapatkan juga akan lebih baik. Sehingga risiko kredit akan lebih rendah, kualitas kredit akan lebih baik, dan pada akhirnya keuntungan akan lebih besar.
Baca juga : Citra Positif Bangkitkan Gairah Ekonomi di Tengah Pandemi
"Dengan keuntungan yang lebih baik, maka modal bank akan terus tumbuh," tutup Piter. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya