Dark/Light Mode

PT PII Beri Penjaminan Pemerintah Proyek Sistem Penyediaan Air Minum Jatiluhur I

Jumat, 19 Februari 2021 17:36 WIB
PT PII menandatangani perjanjian penjaminan pemerintah untuk Proyek dengan skema KPBU Unsolicitied Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I, di Auditorium Kementerian PUPR, Jumat (19/2). (Foto: Ist)
PT PII menandatangani perjanjian penjaminan pemerintah untuk Proyek dengan skema KPBU Unsolicitied Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I, di Auditorium Kementerian PUPR, Jumat (19/2). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah mendorong percepatan pembangunan proyek infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur terkait kesehatan, air minum dan sanitasi, diharapkan memberikan kontribusi dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi nasional.

Hari ini, Jumat (18/02), PT PII menandatangani perjanjian penjaminan pemerintah untuk proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicitied di sektor Air Minum yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I, di Auditorium Kementerian PUPR.

Penandatanganan ini dilaksanakan PT PII sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) dengan Kementerian PUPR sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dalam Perjanjian Regres dan dengan PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur (Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah) sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dalam Perjanjian Penjaminan terkait Proyek.

Proyek SPAM Regional Jatiluhur I adalah proyek pembangunan dan pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum berkapasitas 4.750 liter perdetik yang dilaksanakan dengan skema KPBU untuk jangka waktu kerjasama sampai dengan 27,5 tahun setelah Tanggal Operasi Komersial, yang akan memasok kebutuhan di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten Karawang. Proyek diestimasikan mampu melayani lebih kurang 380.000 Sambungan Langganan (SL).

Baca juga : Komponen Cadangan Belum Mendesak, Pemerintah Dan DPR Disaranin Perkuat TNI

Manfaat ekonomi tambahan yang diharapkan dapat dihasilkan pada proyek ini terbagi dalam dua komponen. Manfaat langsungnya meningkatkan cakupan air bersih di kota Jakarta sampai dengan 4.000 liter per detik, Kota Bekasi sebesar 300 lpd, Kabupaten Bekasi sebesar 100 lpd dan Kabupaten Karawang sebesar 350 lpd. Berikutnya, mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan air tanah dan mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah. Juga membuka lapangan kerja melalui investasi sebesar Rp 1,675 triliun dan membantu pencegahan terjadinya penyebaran Covid-19 dengan menyediakan air bersih untuk mencuci tangan.

Kemudian, manfaat tidak langsung yaitu kesehatan melalui dampak dari peningkatan kualitas air yang diterima oleh pelanggan seperti adanya pengurangan morbiditas, mortalitas terhadap penyakit yang disebabkan buruknya kualitas air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, pembiayaan infrastruktur tidak melulu melalui APBN. Karena pada proyek ini telah menggunakan skema pembiayaan alternatif yaitu melalui KPBU yang merupakan salah satu skema inovasi pembiayaan yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan serta Penjaminan Pemerintah pada proyek ini melalui PT PII.

"Terima kasih kepada seluruh instansi yang terlibat pada proyek ini baik pada intitusi pemerintah maupun daerah dan juga swasta. Karena melalui kerja sama yang kuat ini kita semua dapat mencapai tujuan kita bersama yaitu melayani masyarakat melalui pembangunan infrastruktur SPAM yang menyediakan air bersih," ujar Basuki.

Baca juga : NasDem: Tutup Situs Jasa Penikahan Dini

Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan, proyek SPAM ini merupakan salah satu usaha pemerintah yang sangat penting dan menjadi prioritas yaitu menyediakan air bersih dan air minum bagi masyarakat. Terutama perempuan para ibu rumah tangga. Sehingga diharapkan Kementerian PUPR dan semua yang terlibat pada proyek ini dapat memperhatikan tidak hanya fokus dari tata kelolanya, namun tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial serta gender equality yang sangat erat kaitannya untuk membantu perempuan.

"Ini diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Tidak hanya proyek SPAM Regional Jatiluhur I, namun juga pada proyek infrastruktur lainnya," tambahnya.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyatakan, ketersediaan air bersih sangat penting bagi masyarakat.

"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan serta para institusi yang terlibat karena proyek ini sangat membantu terutama di saat pandemi covid-19," kata Luhut.

Baca juga : Jika Demokrasi Tak Jalan Pemerintahan Bisa Jatuh

Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyatakan, PT PII sebagai SMV Kementerian Keuangan telah memberikan penjaminan pada proyek tersebut selama 15 tahun untuk menjamin risiko gagal bayar dan terminasi.

"Terima kasih kepada Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR dan PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur yang telah mempercayakan skema penjaminan pemerintah melalui PT PII," ujarnya.

Dikatakannya, proyek SPAM Regional Jatiluhur I adalah Proyek ke-32 yang mendapatkan skema penjaminan dari PT PII dan Proyek SPAM yang ke 5 setelah SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, SPAM Semarang Barat dan SPAM Pekanbaru.

"Harapannya, skema penjaminan ini menambah keyakinan bagi para investor dan Lembaga keuangan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan infrastruktur," tutup Sutopo. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.