Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Kebagian Jatah Impor 1 Juta Ton Beras
Bulog Tetap Prioritaskan Penyerapan Gabah Petani
Senin, 8 Maret 2021 05:43 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kebijakan impor beras dianggap hanya menyusahkan petani. Namun, Perum Bulog berjanji, jika impor dilakukan, hasil panen petani tetap menjadi prioritas.
Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal menjelaskan, penugasan impor tersebut sesuai dengan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Perekonomian.
Pemerintah mengalokasikan impor beras 1 juta ton kepada Bulog, terbagi atas 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai kebutuhan Bulog.
Baca juga : Warga Jakarta Gembira Diperhatikan Senator Sabam Sirait
“Sesuai Rakortas, Bulog diminta untuk impor beras. Namun sampai dengan saat ini, kami belum menerima penugasan tertulisnya,” ujar Awaluddin kepada Rakyat Merdeka.
Dia menegaskan, jika nanti Bulog telah menerima penugasan tertulis, perseroan akan tetap mempertimbangkan beberapa hal. Antara lain, memperhitungkan masa panen. Sebab, prioritas utama sumber pengadaan beras adalah produksi petani dalam negeri.
“Kami tetap mengutamakan penyerapan produksi petani dulu. Ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden, bahwa kita mesti memprioritaskan produksi dalam negeri,” tegasnya.
Baca juga : BCA: Penerima Nggak Boleh Pakai Duitnya
Apalagi sekarang di beberapa wilayah sudah mulai panen, dan diperkirakan mencapai puncaknya pada April mendatang. Selain masa panen, situasi harga juga menjadi pertimbangan Bulog sebelum melakukan impor. Mengingat, saat ini harga beras, baik di hulu maupun di hilir masih relatif stabil.
Selain itu, Bulog juga mempertimbangkan jumlah stok CBP yang dimiliki. Karena selama ini pemerintah meminta Bulog untuk menjaga stok beras di gudang sebanyak 1-1,5 juta ton. “Jumlah CBP yang dimiliki Bulog sekitar 900-an ribu ton,” katanya.
Di kesempatan berbeda, Wakil Direktur Utama Bulog Gatot Trihargo mengatakan, ketersediaan pasokan beras Bulog perlu dijaga. Saat ini, masih ada daerah yang berpotensi dilanda bencana alam. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya siap menyerap beras dari petani di 34 provinsi sepanjang Maret–April 2021, untuk memastikan ketersediaan beras aman.
Baca juga : Perum Bulog Siap Ditugasi Stabilitaskan Bawang Putih
“Ada 116 titik di daerah yang masih berpotensi ada bencana alam. Beras Bulog dipastikan tersedia di lokasi-lokasi tersebut,” ujar Gatot, Jumat (5/3).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya