Dark/Light Mode

Kebagian Jatah Impor 1 Juta Ton Beras

Bulog Tetap Prioritaskan Penyerapan Gabah Petani

Senin, 8 Maret 2021 05:43 WIB
Petani. (Foto : Istimewa).
Petani. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan impor beras dianggap hanya menyusahkan petani. Namun, Perum Bulog berjanji, jika impor dilakukan, hasil panen petani tetap menjadi prioritas.

Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal menjelaskan, penugasan impor tersebut sesuai dengan Rapat Koordinasi Ter­batas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Perekonomian.

Pemerintah mengalokasikan impor beras 1 juta ton kepada Bulog, terbagi atas 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai kebutuhan Bulog.

Baca juga : Warga Jakarta Gembira Diperhatikan Senator Sabam Sirait

“Sesuai Rakortas, Bulog diminta untuk impor beras. Namun sampai dengan saat ini, kami belum menerima penugasan tertulisnya,” ujar Awaluddin kepada Rakyat Merdeka.

Dia menegaskan, jika nanti Bulog telah menerima penugasan tertulis, perseroan akan tetap mempertimbangkan beberapa hal. Antara lain, memperhitungkan masa panen. Sebab, prioritas utama sumber pengadaan beras adalah produksi petani dalam negeri.

“Kami tetap mengutamakan penyerapan produksi petani dulu. Ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden, bahwa kita mesti memprioritaskan produksi dalam negeri,” tegasnya.

Baca juga : BCA: Penerima Nggak Boleh Pakai Duitnya

Apalagi sekarang di beberapa wilayah sudah mulai panen, dan diperkirakan mencapai pun­caknya pada April mendatang. Selain masa panen, situasi harga juga menjadi pertimbangan Bu­log sebelum melakukan impor. Mengingat, saat ini harga beras, baik di hulu maupun di hilir masih relatif stabil.

Selain itu, Bulog juga mem­pertimbangkan jumlah stok CBP yang dimiliki. Karena selama ini pemerintah meminta Bulog un­tuk menjaga stok beras di gudang sebanyak 1-1,5 juta ton. “Jumlah CBP yang dimiliki Bulog sekitar 900-an ribu ton,” katanya.

Di kesempatan berbeda, Wakil Direktur Utama Bulog Gatot Tri­hargo mengatakan, ketersediaan pasokan beras Bulog perlu dijaga. Saat ini, masih ada daerah yang berpotensi dilanda bencana alam. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya siap menyerap beras dari petani di 34 provinsi sepanjang Maret–April 2021, untuk memas­tikan ketersediaan beras aman.

Baca juga : Perum Bulog Siap Ditugasi Stabilitaskan Bawang Putih

“Ada 116 titik di daerah yang masih berpotensi ada bencana alam. Beras Bulog dipastikan tersedia di lokasi-lokasi terse­but,” ujar Gatot, Jumat (5/3).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.