Dark/Light Mode

Kebagian Jatah Impor 1 Juta Ton Beras

Bulog Tetap Prioritaskan Penyerapan Gabah Petani

Senin, 8 Maret 2021 05:43 WIB
Petani. (Foto : Istimewa).
Petani. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Namun, seandainya terjadi kekurangan stok beras, termasuk selama periode Ramadan dan Idul Fitri, maka Bulog dapat mengimpor beras mencapai 1 juta ton. Apalagi, dari kapasitas 3,5–4 juta metrik ton gudang Bulog, jumlah beras yang ter­tampung di dalamnya kurang dari 1 juta ton. Artinya, gudang-gudang yang masih kosong tersebut dapat mengantisipasi masuknya beras impor.

Sedangkan untuk masalah Ketersediaan Pasokan dan Sta­bilitas Harga (KPSH), Bulog bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melaku­kan operasi pasar.

Secara keseluruhan, stok ko­moditas pangan yang dikelola Bulog sebanyak 870.421 ton untuk beras, gula kristal putih 15.796 ton, tepung terigu 756 ton, daging ker­bau 346 ton, daging sapi 157 ton, telur 10 ton, kernel fortifikasi 71 ton, bawang merah 0,20 ton, dan minyak goreng 692 kilo liter.

Baca juga : Warga Jakarta Gembira Diperhatikan Senator Sabam Sirait

Terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Eco­nomics and Finance (Indef) Ahmad Tauhid menyayangkan kebijakan impor beras 1 juta ton yang sudah dialokasikan melalui Bulog.

Dia khawatir, di tengah masa panen raya ini, kebijakan impor beras justru mengganggu stabili­tas harga di tingkat petani, yang tengah berjuang meningkatkan produksi. Dia memperkirakan, produksi beras selama masa panen mencapai 8,7 juta ton GKG (Gabah Kering Giling). Begitu juga bulan April, men­capai 8,59 juta ton GKG.

“Kalau impor beras seka­rang dilakukan, tentu saja akan menghancurkan harga di tingkat petani,” ujar Tauhid melalui siaran pers, kemarin.

Baca juga : BCA: Penerima Nggak Boleh Pakai Duitnya

Dia menerangkan, kebutuhan beras nasional tahun ini diper­kirakan mencapai 31-32 juta ton, dengan produksi dalam negeri 30 juta ton. Angka ini masih ditambah dengan sisa stok beras pada Desember 2020 yang mencapai 6 juta ton.

Dengan hitungan tersebut, ketersediaan beras nasional diperkirakan mencapai 36 juta ton. Sehingga masih ada kelebihan beras sekitar 4-5 juta ton.

“Kecuali tahun ini kita gagal panen yang luar biasa. Sehingga produksi beras kita anjlok. Jadi, impor beras belum perlu dilaku­kan,” sarannya.

Baca juga : Perum Bulog Siap Ditugasi Stabilitaskan Bawang Putih

Tauhid menyarankan pemerin­tah melakukan pembelian padi dari petani secara besar-besaran. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.