Dark/Light Mode

Stok Bawang Putih Untuk Lebaran Cukup

Izin Impor Sudah Terbit Spekulan Sulit Berkutik

Minggu, 7 April 2019 06:09 WIB
Bawang putih
Bawang putih

RM.id  Rakyat Merdeka - Spekulan bawang putih tampaknya bakal sulit berkutik. Untuk menghadapi kenaikan permintaan menjelang bulan suci Ramadhan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengeluarkan seluruh stok komoditas itu di semua gudang. Selain itu, juga akan memperkuas pasokan dari kegiatan importasi yang ditargetkan terealisasi bulan ini.

Direktur‎ Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahja Widayanti memastikan stok bawang putih mencukupi untuk kebutuhan menjelang bulan suci Ramadhan. “Masih ada carry over stok sekitar 115.776 ton. Selain itu juga ada stok dari hasil produksi nasional. Sekalipun ada kenaikan permintaan jelang bulan puasa, stok masih mencukupi,” ungkap Tjahja kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan.

Perhitungan tersebut, dipaparkan Tjahja, dengan mengkolaborasi data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan realisasi impor 2018. Berdasarkan data BPS, konsumsi bawang putih masyarakat Indonesia sekitar 1,72 kilogram (kg) per kapita per tahun atau jumlah totalnya sebesar 455.800 ton. Sementara, realisasi importasi bawang putih pada 2018 mencapai 71.576 ton. Artinya, ada stok impor tersisa sebesar 115.776 ton. Selain itu juga ada stok dari produksi nasional.

Data Kementerian Pertanian mencatat produksi bawang putih Indonesia pada 2018 sebesar 20.046 ton per tahun. “Kami sudah sidak ke gudang dan pasar-pasar, ngecek stok. Kami lihat stok memang masih ada. Kami sudah perintahkan agar importir mengeluarkan semua stok yang mereka punya di gudang. Nggak boleh ada yang ditimbun,” tegas Tjahja.

Baca juga : Ikhtiar Sudah Maksimal, Sandi Tinggal Tawakal

Tjahja mengungkapkan, pasokan bawang putih juga akan bertambah dari kegiatan importasi. Kemendag sudah mengeluarkan persetujuan izin impor bawang putih kepada empat importir yang direkomendasikan Kementan.

Namun demikian, Tjahja belum mau merincikan siapa saja para importirnya. “Bawang impor diharapkan bisa masuk pada bulan ini juga. Dengan begitu pasokan akan semakin besar. Harga bisa langsung segera turun. Karena secara psikologis, importir yang masih menyimpan bawang akan dikeluarkan. Jika tidak bisa rusak karena sudah disimpan sejak 2018," ujarnya.

Impor 90 Ribu Ton

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan Mohammad Ismail Wahab mengamini sudah mengeluarkan rekomendasi impor. “Ada enam perusahaan yang sudah mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) sebanyak 90 ribu ton,” ungkap Ismail.

Baca juga : Gold for Work Pegadaian Pecahkan Rekor MURI

Ismail memastikan tidak ada ketentuan yang dilanggar dengan penerbitan rekomendasi impor kepada enam perusahaan. Walau dalam Rapat Koordinasi terbatas (rakortas), Bulog juga ditunjuk sebagai importir.

“Importir umum maupun swasta berizin memang dibolehkan melakukan impor bawang putih meski Bulog mendapatkan penugasan khusus,” imbuhnya.

Saat ditanya mengenai realisasi kewajiban importir wajib tanam bawang putih, Ismail memastikan berjalan baik. Realisasi importir melakukan penanaman mencapai luas 5.934 hektare (ha) sejak kebijakan tersebut dijalankan pada 2017. Data statistik sementara membukukan kenaikan luas tanam, luas panen dan produksi bawang putih di tahun 2018.

“Produksi bawang putih mengalami kenaikan, dari 19.510 ton pada tahun 2017 menjadi 39.328 ton tahun 2018 atau naik 101,1 persen,” ungkapnya.

Baca juga : PLN Beri Sambungan Listrik Gratis Bagi Warga Miskin

Selain wajib tanam, Ismail mengungkapkan, Kementan gencar menggembangkan pertanian bawang putih untuk mengejar swasembada. Dia menepis pandangan tanah Indonesia tidak cocok ditanami bawang putih. Karena, Indonesia pernah swasembada bawang putih pada tahun 1994.

Indonesia memiliki potensi lahan 600 ribu hektar tersebar di 110 kabupaten cocok untuk tanam bawang putih dan untuk swasembada hanya butuh 69 ribu hektar saja. Ismail menjelaskan selama 23 tahun, kebutuhan bawang putih Indonesia tergantung dari impor.

Dalam kurun waktu itu terjadi pembiaran karena keuntungan impor bawang putih sangat menggiurkan. “Untungnya triliunan, impor dari China sekitar 560 ribu ton dengan harga Rp 5 sampai 6 ribu per kg dan dijual ke pasaran Rp 20 hingga 30 ribu per kg, bahkan pernah 40 sampai 60 ribu per kg,” ungkapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.