Dark/Light Mode

Swiss Jinak, Ekspor CPO Makin Moncer

Jumat, 12 Maret 2021 05:38 WIB
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Peluang Indonesia meningkatkan ekspor Crude Palm Oil (CPO) ke Benua Biru terbuka lebar. Pasalnya, melalui referendum, masyarakat Swiss mendukung Indonesia–European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE–CEPA).

Melalui perjanjian ini, In­donesia nantinya dapat menjual produk industrinya di pasar EFTA (European Free Trade Association). Dan, menikmati penurunan tarif yang saat ini direncanakan untuk produk pertanian tertentu, khususnya minyak sawit yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia.

Baca juga : Tiga Bulan Menteri, Elektabilitas Sandi Moncer

Peneliti Center for Indo­nesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijun­gan mengingatkan, Indonesia memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan standar dan praktik keberlanjutan yang tertuang dalam Indonesia Sus­tainable Palm Oil (ISPO). Hal itu merupakan dasar Swiss menggelar referendum.

“Jika Indonesia ingin mengoptimalkan manfaat Indonesia-EFTA CEPA. Maka Indonesia perlu terus menunjukkan peningkatan praktik keberlanjutannya, terutama dalam implementasi dari perjanjian ekonomi ini,” kata Pingkan kepada Rakyat Merdeka dalam keterangan­nya kemarin.

Baca juga : Kasus Suap Izin Ekspor Benur, KPK Garap 7 Saksi

Dia menuturkan, pada referendum, publik Swiss yang mendukung Indonesia-EFTA CEPA hanya 51,6 persen suara dari total 2,7 juta penduduk yang tercatat memberikan suaranya. Hal ini menandakan bahwa masih banyak warga Swiss yang khawatir dengan isu keberlanjutan di Indonesia. Menurutnya, kritik terhadap pengelolaan pertanian sawit tetap harus menjadi perhatian pemerintah.

“Kalau kita semua memikir­kan nasib para petani kelapa sawit, masukan itu sangat layak dipertimbangkan untuk men­jaga kelangsungan komoditas ini dan memperluas jangkauan pasarnya,” jelas Pingkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.