Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyambut gembira hasil referendum.
“Kita sangat menyambut positif, ini adalah hasil yang memberikan harapan cerah bagi ekspor Indonesia di Eropa,” kata Jerry dalam keterangannya, Rabu (10/3).
Selama ini publik Swiss dikenal sangat kritis terhadap isu-isu lingkungan, kesehatan dan sosial yang biasanya menjadi alasan bagi pemberlakuan hambatan bagi produk-produk dari negara lain, termasuk kelapa sawit dari Indonesia.
Baca juga : Tiga Bulan Menteri, Elektabilitas Sandi Moncer
Namun, lanjut Jerry, setelah pihaknya memberikan penjelasan, masyarakat Swiss bisa memahaminya. Menurutnya, publik Swiss selama ini tidak mendapatkan informasi yang berimbang.
“Saat itu kita yakinkan mereka bahwa kelapa sawit dari aspek lingkungan justru lebih efisien karena satu hektar kelapa sawit menghasilkan produk yang setara dengan hasil 6 hektar produk minyak nabati yang lain,” ujarnya.
Dikatakan Jerry, hasil referendum mengenai IE-CEPA ini jelas memberikan harapan bagus buat pemahaman publik Swiss mengenai kelapa sawit dan semua produk Indonesia lainnya.
Baca juga : Kasus Suap Izin Ekspor Benur, KPK Garap 7 Saksi
Bagi Jerry, hasil referendum ini juga mengindikasikan niat baik dari kedua belah pihak dalam hal saling memahami pada kerja sama perdagangan.
Melalui IE-CEPA, Indonesia akan mendapatkan penghapusan 7.042 pos tarif Swiss dan Liechtenstein, 6.338 pos tarif Norwegia dan 8.100 pos tarif Islandia.
Selain itu, penerapan IE-CEPA ditargetkan juga akan meningkatkan investasi yang berdampak positif bagi Indonesia. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya