Dark/Light Mode

Mudik Lebaran Bisa Kerek Perekonomian

Awas, Untung Jadi Buntung

Minggu, 21 Maret 2021 05:52 WIB
Penumpang tiba di terminal kampung rambutan, Jakarta, Minggu 3 Januari 2021. (Antara Foto)
Penumpang tiba di terminal kampung rambutan, Jakarta, Minggu 3 Januari 2021. (Antara Foto)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mudik Lebaran diyakini membawa dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Namun demikian, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, kegiatan tersebut bisa sebaliknya.

Untung atau buntung (rugi) dampak kegiatan mudik sangat bergantung kemampuan pemerintah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Jika tidak, Indonesia tentu berpotensi mengalami lonjakan pasien Covid-19 yang pada akhirnya memberikan dampak negatif terhadap perekonomian.

Ekonom Universitas Indone­sia (UI) Fithra Faisal mengamini mudik memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Dengan mudik, masyarakat akan membelanjakan uang un­tuk membeli baju, makan di restoran, mengunjungi tempat wisata, dan menginap di hotel. Menurutnya, dampak mudik biasanya paling terasa di daerah Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Ja­tim). Berdasarkan perhitungannya, kegiatan mudik akan menambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masing-masing daerah secara signifikan.

Baca juga : Pentingnya Menjaga Pencernaan Anak Untuk Imunitas

Ia mengungkapkan, dari kegiatan mudik, ada potensi penambahan PDRB sebesar Rp 144 triliun untuk Jateng. Lalu, Jatim sebesar Rp 81 triliun. Serta, Jabar Rp 91 triliun. Jika ditotal, maka penambahan PDRB untuk tiga wilayah itu mencapai Rp 316 triliun.

“Potensi penambahan PDRB itu karena dampak pengganda masyarakat yang belanja di tempat tujuannya. Tentu ini akan menaikkan aktivitas ekonomi,” kata Fithra, Jumat (19/3).

Namun demikian, papar Fithra, potensi penambahan PDRB itu bisa terjadi jika situasinya normal. Potensi itu belum tentu terealisasi dengan mulus di ten­gah pandemi Covid-19 seperti sekarang. Diprediksinya, ada pengurangan 30-40 persen dari potensi penambahan PDRB.

Baca juga : UMKM Punya Peran Strategis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“Dana yang mereka bawa saat mudik pasti masih terba­tas. Karena mereka memiliki prioritas (belanja) lain selama Covid-19,” jelasnya.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 akan bergerak ke level positif di posisi 3-4 persen. Pertumbuhan itu bisa lebih besar jika kegiatan mudik Lebaran dibuka.

“Masyarakat sudah ingin mu­dik, apalagi tahun kemarin mereka tidak mudik. Jadi permintaan­nya sangat besar,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.