Dark/Light Mode

Menteri Teten : Selain Ciptakan Usaha, Koperasi Harus Masuk Rantai Pasok Global

Sabtu, 27 Maret 2021 20:22 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) CU Keling Kumang Tahun Buku 2020, di Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (27/3). (Foto: Kemenkop UKM)
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) CU Keling Kumang Tahun Buku 2020, di Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (27/3). (Foto: Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Untuk buah tropic misalnya, sangat diminati di pasar luar negeri seperti mangga, nanas, khususnya pisang dan kakao yang banyak dikelola Koperasi Keling Kumang ini.

Kakao di Kalbar lanjut Teten, sudah tepat menjadi produk unggulan. Ia menjanjikan, jika ada masalah terkait perizinan dan sertifikasi, akan dibicarakan langsung ke dinas provinsi terkait. "Ini tidak sulit, sama-sama dengan provinsi kami cari solusi. Banyak permintaan buah tropic untuk ekspor, Keling Kumang harus masuk market ke sana," ujarnya.

Ia juga meminta, koperasi tak lagi hanya mengurusi kripik, batik dan anyaman, tapi juga komoditas unggulan lain di sektor kelautan maupun maupun pertanian. Koperasi harus masuk ke sektor produksi rantai pasok global sebagaimana misi Kemenkop UKM yang ingin menambah rasio wirausaha dan menciptakan koperasi-koperasi besar.

"Jangan lagi saya dengar koperasi besar justru hadir di negara kapitalis seperti Fontera di Belanda dan Coop De-France dari Prancis, bukan di Indonesia di mana ruh koperasi lahir," tegasnya.

Di samping itu, dalam Permenkukm No 9 Tahun 2020 soal pengawasan koperasi, Teten menegaskan adanya transformasi tingkat kepercayaan masyarakat ke KSP. Ke depan akan juga dibuat klasifikasi koperasi berdasarkan kategori modal inti atau Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) seperti apa yang ada di perbankan.

Baca juga : Anak-anak Harus Terus Diajarkan Disiplin Prokes

"Karena risiko koperasinya sudah sama dengan perbankan. Tapi yang masih kurang perlindungan simpanan koperasi, kami sudah usulkan ke kementerian terkait untuk diajukan di UU Ciptaker tapi ini harus secara mendalam dibahas di UU khusus koperasi nanti," sebut Teten.

Aset Rp 1,6 Triliun

Ketua CU Keling Kumang, Mikael mengatakan, di RAT ke-28 ini, koperasinya telah memiliki 67 kantor cabang (kacab) di 7 kabupaten dan memiliki 187 ribu anggota dengan aset Rp 1,6 triliun.

Bukan hanya itu, Keling Kumang memiliki visi dan misi menjadi CU terbesar di Kalbar, yang menyediakan pembiayaan guna mengentaskan kemiskinan masyarakat Kalbar.

"Kami memiliki berbagai unit usaha dalam naungan Keling Kumang Group yang memiliki badan hukum mulai dari koperasi simpan pinjam, sektor riil, jasa, pendidikan, hingga perhotelan, dan masih banyak lagi," rincinya.

Baca juga : Jhoni Allen Klaim Rugi Rp 55,8 Miliar Usai Dipecat Partai Demokrat

Keling Kumang memiliki sekitar 86 hektar (ha) hutan kakao yang menjadi kelolaan aset. Namun ia mengaku saat ini masih ada beberapa tantangan yang dihadapi. Kesulitan pupuk lantaran bersaing dengan pihak swasta hingga mengurus perizinan produk kakao.

"Penangkaran pengelolaan izin kakao sangat sulit, sertifikasi dari provinsi baru boleh izin edar, dan pembiayaan sangat sulit," keluhnya.

Namun berbagai kesulitan itu ia bersyukur beberapa inisiatif KemenkopUKM mampu membantu para anggota koperasi yang berbasis UMKM bertahan.

"Bunga Sisa Hasil Usaha (SHU) tak diberikan pajak kami bersyukur, serta bantuan restrukturisasi dan rekomendasi Bantuan Presiden (Banpres) Produktif saat pandemi membuat kami terbantu," imbuhnya.

Dan di saat pandemi pula, pihaknya terus berinovasi dengan meluncurkan tiga layanan secara digital, yaitu aplikasi pendaftaraan anggota secara online, pinjaman online dan ATM setor tunai.

Baca juga : Menteri LHK: Tanam Pohon Bersama Bangun Jiwa Korsa Dan Asah Kepekaan Rimbawan

Senada, Plh. Bupati Sekadau, Frans Zeno mengungkapkan, kehadiran Keling Kumang telah memberikan manfaat tak hanya bagi anggotanya tapi juga masyarakat sekitar.

Ia juga melaporkan, hingga Februari 2021, jumlah koperasi di Kalbar mencapai 164 koperasi dan 3.369 UMKM yang tersebar di 7 kecamatan. Khusus di Kabupaten Sekadau, menerima amanah sebagai pengelola kapasitas pelatihan koperasi, tercatat sebanyak 3.190 UMKM telah mendapat BPUM dan menerima bantuan untuk bisa bertahan saat pandemi.

"Diharapkan kehadiran Menkop Teten memberikan semangat baru dan kontribusi bagi koperasi, di mana saat pandemi agar KUMKM tetap eksis dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional," ujarnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.