Dark/Light Mode

Industri Kosmetik Diramal Tumbuh 9 Persen

Rabu, 10 April 2019 18:57 WIB
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono. (Foto: Kemenperin)
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono. (Foto: Kemenperin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri komestik dalam negeri agar mampu berdaya saing hingga pasar global. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu pasar produk kosmetik yang cukup potensial.

“Kami menargetkan pada tahun ini, industri kosmetik dapat tumbuh hingga 9 persen,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Rabu (10/4).

Baca juga : Fokus Ke Ritel, Bukopin Patok Pertumbuhan 8 Persen

Sigit optimistis, pertumbuhan itu didorong oleh permintaan pasar dalam negeri dan ekspor yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama.

Kemenperin mencatat, pada 2017, industri kosmetik di Tanah Air mencapai lebih dari 760 perusahaan. Dari total tersebut, sebanyak 95 persen industri kosmetika nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM).

Baca juga : Triwulan I, BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Tetap Kuat

“Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa sudah mengekspor produknya ke negara-negara di Asean, Afrika, Timur Tengah dan tujuan lainnya,” ujar Sigit. 

Pada 2017, tercatat nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai 516,99 juta dolar AS. Atau naik 16 persen dibanding tahun 2016 yang sebesar 470,30 juta dolar AS.

Baca juga : Produksi Jagung Diramal Tembus 29,93 Juta Ton

Sigit menuturkan, Kemenperin sedang fokus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri kosmetik melalui berbagai program dan kebijakan strategis yang memperkuat struktur sektor tersebut. Misalnya, dengan bertransformasi menerapkan teknologi digital untuk menciptakan nilai tambah tinggi di dalam negeri seiring era industri 4.0 saat ini. 

“Pemanfaatan teknologi dan kecerdasan digital mulai dari proses produksi dan distribusi ke tingkat konsumen, tentu akan memberikan peluang baru guna dapat meningkatkan daya saing industri dengan adanya perubahan selera konsumen dan perubahan gaya hidup,” paparnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.