Dark/Light Mode

Kemendagri Klaim Perekaman E-KTP Tembus 97 Persen

Kamis, 10 Januari 2019 14:51 WIB
Ketua Bawaslu Abhan (kanan), Ketua KPU Arief Budiman (kiri) dan Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh (tengah) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/1). Rapat tersebut membahas logistik Pileg dan Pilpres serta daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilu Serentak mendatang. (Foto: Patra Rizky Syaputra/ Rakyat Merdeka)
Ketua Bawaslu Abhan (kanan), Ketua KPU Arief Budiman (kiri) dan Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh (tengah) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/1). Rapat tersebut membahas logistik Pileg dan Pilpres serta daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilu Serentak mendatang. (Foto: Patra Rizky Syaputra/ Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menghadapi Pemilu serentak 2019, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengkalim, masyarakat sudah merekam KTP Elektronik (E-KTP) sudah tembus 97 persen lebih. Perekaman E-KTP sebagai syarat warga bisa ikut nyoblos di pemilu. 

Klaim ini disampaikan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh saat dengan Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, kemarin. “Untuk mengejar 3 persen itu, kita jemput bola, gotong royong ke lima provinsi. Di Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Sulawesi Barat pada akhir Janauri ini,” papar Zudan.

Baca juga : BTN Targetkan Kredit Tumbuh 15 Persen

Zudan mengatakan, upayajemput bola di wilayah Indonesia Timur akan dibantu Disdukcapil dari provinsi-provinsi tetangga. Selain itu, upaya ini juga dilakukan terhadap penghuni lapas di 514 kabupaten/kota. 

“Kita turun dua minggu ke sana dengan dibantu Dukcapil provinsi lain. 20 Januari jemput bola ke 514 lapas di kabupaten/kota. Ke semua lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan (rutan),” ungkapnya.  Zudan mengakui, lima provinsi di wilayah Indonesia Timur ini memang terkendala akses. Medan pegunungan dan kepulauan menjadi hambatan bagi masyarakat untuk merekam dan mencetak E-KTP.

Baca juga : Kemendagri Jamin Data E-KTP Tak Bocor

Ada tiga faktor hambatan. Pertama karena di pulau-pulau, gunung-gunung. Kedua, alat di daerah banyak rusak. Ketiga, kesadaran masih rendah. “Mereka merasa nggak butuh E-KTP, akta. Giliran sakit baru kelabakan,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.