Dark/Light Mode

40 Persen Pendapatannya Terjun Bebas

Dompet Pekerja Di Bali Tipis Selama Pandemi

Jumat, 9 April 2021 05:56 WIB
Ilustrasi Para Pedagang Keluhkan Sepinya Turis di Kuta Bali. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi Para Pedagang Keluhkan Sepinya Turis di Kuta Bali. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Karena semakin rendah pendapatan, penurunannya se­makin tajam,” ujar Ani-sapaan akrab Sri Mulyani.

Ani merinci masyarakat dengan pendapatan kurang dari Rp 1,8 juta mengalami penurunan penghasilan sebesar 67,65 persen. Kemudian, pekerja dengan pendapatan Rp 1,8-3 juta mengalami penurunan penghasilan 52,60 persen.

Baca juga : Anak Buah Prabowo Selamat Apa Tamat

Adapun penurunan penda­patan untuk kelompok pekerja dengan penghasilan Rp 3 sampai 4,8 juta sebesar 42,51 persen. Selanjutnya, pendapatan un­tuk pekerja dengan rentang penghasilan Rp 4,8-7,2 juta melorot 36,83 persen. Sedang­kan, pekerja dengan pendapatan lebih dari Rp 7,2 juta mengalami penurunan penghasilan hingga 41, 28 persen.

“Berkurangnya pendapatan menyebabkan kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin, khususnya yang bekerja di sektor informal, menghadapi risiko besar selama pandemi Covid-19,” ujarnya.

Baca juga : Jelang Pembukaan Penerbangan Internasional, Pekerja Bandara Bali Lakukan Vaksinasi

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai, pandemi telah memberikan dampak negatif yang berlapis bagi perekonomian Bali. Karena, kegiatan Pulau De­wata bertumpu pada sektor pari­wisata. Selama pandemi yakni pada 2020 hingga Februari 2021, okupansi tamu hotel berbintang di seluruh Bali mengalami penu­runan tajam.

Jika sebelum pandemi rata-rata tingkat kunjungan hotel di Bali mencapai lebih dari 65 persen, saat pandemi terjadi, angka oku­pansi tersebut anjlok hingga mendekati 0 persen. Tingkat okupansi hotel terendah tercatat pada Mei dan Juni 2020. Selama dua bulan, tingkat keterisian kamar hotel di Pulau Dewata hanya 2,07 persen atau turun jauh dari Januari 2020 yang mencapai 59,29 persen.

Baca juga : Senayan: Stok Bulog Tipis, Kurang Serap Gabah Petani

Penurunan okupansi hotel, papar Ani, dipicu berkurangnya jumlah wisatawan, khususnya wisatawan asing. Sementara itu, kunjungan wisatawan domestik juga tidak mampu mendong­krak kegiatan pariwisata karena pergerakan masyarakat dalam negeri masih dibatasi.

Dia berharap, sejumlah upaya pemulihan ekonomi yang di­lakukan pemerintah, seperti relaksasi pinjaman bagi sektor hotel restoran kafe, dapat mem­berikan optimisme untuk pelaku usaha. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.