Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kinerja Moncer, Publik Kudu Paham Tugas Dan Fungsi Kementan

Rabu, 14 April 2021 20:48 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo/Ist
Mentan Syahrul Yasin Limpo/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar Komunikasi Politik yang juga Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menilai, selama ini ada yang salah dengan persepsi publik tentang posisi, fungsi dan tugas kerja dari jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Syahrul Yasin Limpo

Pasalnya, Kementan adalah satu kementerian yang memiliki tugas khusus pada meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.

Sebagaimana rilis yang dimuat BPS, perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada bulan Maret 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 0,18 persen dan 0,14 persen dihitung berdasarkan data bulanan.

Kenaikan NTP dan NTUP terjadi karena index yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen dan index harga yang dibayar petani naik 0,13 persen.

Baca juga : Nasib Persik Kediri Di Tangan PS Sleman

NTP adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. Peningkatan NTP mengindikasikan terjadinya peningkatan kesejahteraan petani, pun sebaliknya. 

Masih berdasarkan data BPS, nilai PDB sektor pertanian pada kuaratal IV-2020 juga tumbuh sebesar 2,59 persen (yoy). 

Sementara ekspor pertanian periode Januari-Desember 2020 sebesar Rp 451,8 triliun, naik 15,79 persen jika dibanding periode yang sama di tahun 2019 yang hanya Rp 390,2 triliun.

Menurut Hendri, publik mestinya bisa memahami posisi Kementan secara baik, agar ke depan tidak ada mispersepsi yang mendorong opini publik bahwa kinerja Kementan selama ini tidak memuaskan.

Baca juga : Para Lansia Harus Divaksinasi Secepatnya

"Penting sekali publik memahami tugas dan kinerja Kementerian Pertanian. Misalnya begini, kemarin ada polemik impor beras dan petani teriak karena bersamaan dengan panen raya. Mungkin nggak banyak publik yang paham bahwa impor itu bukan tugas Kementan, melainkan tugasnya Kementerian Perdagangan,” jelas Hendri, Rabu (14/4).

Hal-hal semacam ini, menurutnya, berbahaya karena pada akhirnya Kementan dianggap berkinerja tidak memuaskan.

Hendri menyayangkannya, karena selama ini publik hanya membaca kinerja Kementan dari pemberitaan dan informasi yang tengah viral. Padahal seharusnya, kinerja Kementan dilihat dari sisi kemampuan menyediakan pangan dan sisi kemampuan dalam menghadirkan kesejahteraan.

"Nah yang terjadi sekarang publik nggak paham tentang naiknya kesejahteraan petani. Sebab yang mereka baca hanya dari pemberitaan dan hal-hal yang viral di media sosial. Jadi begitu ada yang viral mereka tahunya wah, jangan-jangan petaninya nggak sejahtera," katanya.

Baca juga : Anak Mentan Mundur Dari Lelang Jabatan Di Kementan

Terkait hal ini, Hendri menambahkan, publik harus mulai berpikir dan mau belajar tentang aturan main yang dipegang oleh satu kementerian dan kementerian lain. Penilaian tentang memuaskan atau tidak harusnya bisa proporsional dengan menyertakan data dari lembaga negara.

"Saya sih begini, yang dilihat masyarakat tentang kinerja Kementan itu kan ada 2. Pertama ketersediaan dan kedua kesejahteraan. Namun saya melihat ke depan dari sisi komunikasi perlu ditingkatkan lagi, sehingga masyarakat lebih paham tugas tugas dari Kementan,” sarannya.

Misalnya, ada viral petani mengeluh harga gabah, mungkin sebetulnya di situ ada peran dari Kementerian Perdagangan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.