Dark/Light Mode

Penggunanya Tembus 2,5 Juta

Keren, Layanan Syariah LinkAja Tumbuh 700 Persen

Jumat, 16 April 2021 16:35 WIB
Dirut LinkAja, Haryati Lawidjaja. (Foto: ist)
Dirut LinkAja, Haryati Lawidjaja. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan dompet digital miliki negara, LinkAja sukses mengembangkan Layanan Syariah. Selama satu tahun, jumlah penggunanya mencapai 2,5 juta. Sementara untuk LinkAja konvensional per kuartal I-2021 mencapai 63 juta pengguna.

Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja bersyukur, atas segala pencapaian dari LinkAja. Terutama pada Layanan Syariah LinkAja yang baru genap memasuki usia satu tahun.

Layanan ini diketahui mengalami peningkatan lebih dari 700 persen, sementara itu volume transaksi mengalami peningkatan sebesar lebih dari 600 persen sejak berdiri pada 14 April 2020 lalu.

"Untuk tahun ini kami ingin Layanan Syariah LinkAja meraih target sebanyak-banyaknya. Tapi sekarang yang penting bagaimana membangun ekosistem digital berbasis syariah nya dulu," jelas Haryati dalam bincang-bincang di acara buka puasa bersama milad ke-1, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Kamis (15/4) malam.

Baca juga : Laba Bisnis BNI di Korea Tumbuh 73,9 Persen

Saat ini bisa dikatakan, Layanan Syariah LinkAja menjadi satu-satunya pemain dompet digital syariah yang sudah mendapat izin resmi dari Dewan Syariah Nasiona l-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) maupun Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga hal ini membuat Syariah LinkAja masih menjadi pemain utama.

Yang terpenting lanjut Haryati, pembangunan ekosistem syariah juga dilakukan secara luas. Di dalam ekosistem pendidikan Islam, Layanan Syariah LinkAja telah bekerja sama dengan lebih dari 60 pesantren, lebih dari 90 Sekolah Islam swasta, lebih dari 10 Universitas Islam.

Layanan Syariah LinkAja juga telah memiliki lebih dari 1.500 merchant UMKM, dan dapat digunakan di lebih dari 200 pasar tradisional, lebih dari 100 modern retail lokal, lebih dari 60 toko oleh-oleh, dan lebih dari 1.000 kuliner halal.

Layanan Syariah LinkAja pun bermitra dengan lebih dari 1.600 masjid, dan lebih dari 450 Lembaga Amil Zakat. Layanan Syariah LinkAja pun telah menyentuh 12 komunitas dan Organisasi Islam, serta bekerja sama dengan 29 Bank Daerah, dan dapat digunakan di 21 lokasi wisata religi dan 34 Rumah Sakit.

Baca juga : Mantap Nih Guys, Investor Pasar Modal Syariah Naik 647 Persen

"Kehadiran Layanan Syariah LinkAja sebagai uang elektronik pertama dan satu-satunya di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan," imbuhnya.

Layanan dan produk yang dihadirkan Layanan Syariah LinkAja juga diklaim beragam. Mulai untuk donasi, zakat dan sedekah, hingga untuk memenuhi kebutuhan pembayaran sehari hari mulai dari pembayaran tagihan, transportasi umum maupun ride hailing, pembayaran belanja online, minimarket, dan pasar.

Haryati menuturkan, dalam satu tahun perjalanannya, berbagai program dan kegiatan telah dilakukan. Tidak hanya untuk mengakselerasi adopsi penggunaan uang elektronik dengan prinsip syariah, tetapi juga untuk mengedukasi publik.

Ke depan, LinkAja berkomitmen untuk terus melakukan inovasi produk dan memperluas mitra kerja sama, sebagai upaya untuk membangun ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Baca juga : Kondisi Kelistrikan Di Babel Sudah Pulih 100 Persen

Ia berharap, Layanan Syariah LinkAja ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk syariah secara digital. "Kami optimis segala upaya yang kami lakukan, dapat meningkatkan ekonomi dan keuangan syariah melalui ekosistem ekonomi digital yang kuat dan luas,” pungkasnya.

Chief Marketing Officer LinkAja, Edward Killian menambahkan, mayoritas masyarakat melihat Layanan Syariah LinkAja sebagai layanan yang aman, dapat dipercaya, halal, bebas riba dan membuat tenang untuk kemudahan transaksi sehari hari yang sesuai dengan kaidah syariah.

"Adapun usecase yang mendapat perhatian tinggi dari pengguna antara lain produk telekomunikasi, transaksi business to business, transaksi pembayaran pemerintahan (government to person), pembayaran online, dan transaksi peer to peer," tuturnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.