Dark/Light Mode

Doyan Bikin Kampanye Hitam

Warga Eropa Benci Tapi Rindu Sawit Indonesia

Selasa, 16 April 2019 20:21 WIB
Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Rusman Heriawan. (Istimewa)
Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Rusman Heriawan. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketergantungan masyarakat akan kelapa sawit sangat tinggi. Tak cuma di Indonesia, hampir seluruh negara di dunia termasuk Uni Eropa, sangat butuh sawit.

Meski berkali-kali melakukan kampanye hitam, tetap saja warga di Eropa masih butuh sawit.

Baca juga : Erick: Ekor Massa Sampai Bundaran Hotel Indonesia

“Saya pikir mereka orang-orang Eropa itu benci tapi rindu kepada sawit kita, karena membuat kampanye hitam tetapi satu sisi mereka bergantung pada kelapa sawit yang dipakai untuk food,” tutur Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Rusman Heriawan di sela acara pembekalan materi sawit di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, banyak produk Eropa yang memanfaatkan sawit. Salah satu contoh produk makanan yang namanya selai Nutella. Selai Nutella itu di dalamnya adalah sawit semua isinya.

Baca juga : Amankan Kampanye Jokowi-Maruf Besok, Polisi Turunkan 40 Ribu Personel

“Maka perusahaan seperti Nutella ini ketika ada isu sawit mau dilarang, maka produsen makanan asing yang menggunakan sawit seperti Nutella ini ketakutan,” terangnya.

Ditegaskan, selama ini sebetulnya banyak nilai kebaikan tentang sawit. Kalau ada yang negatif di Eropa dia menduga kuat ada motif untuk kepentingan bisnis atau politik mereka. 

Baca juga : Besok Kampanye Akbar Prabowo, Begini Rekayasa Lalin di GBK Senayan

Menurutnya, bagi keperluan rumah tangga, sawit tak cuma buat ngegoreng makanan. Penggunaan bahan olahan sawit biasa digunakan sehari-hari mulai bangun pagi, hingga malam mau tidur lagi. Bangun tidur misalnya, untuk pasta gigi karena mengandung natrium lauril sulfat.

“Begitu juga saat mandi memakai sabun, sampo, dan deterjen itu ada sawitnya,” katanya. Selama 24 jam, sawit ada di banyak produk yang digunakan masyarakat. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.