Dark/Light Mode

Dua Bandara Operasi Sekaligus

Airnav Siapkan Navigasi Berbasis Satelit Di Yogya

Selasa, 23 April 2019 05:45 WIB
Logo Airnav. (Foto: ist)
Logo Airnav. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menyiapkan prosedur pengaturan lalu lintas penerbangan di ruang udara Yogyakarta. Ini dalam rangka mendukung beroperasinya Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan, telah menyiapkan prosedur Performance Based Navigation (PBN), yakni prosedur pengaturan navigasi penerbangan dengan menggunakan teknologi berbasis satelit. Sebab, ruang udara di Yogyakarta cukup padat.

Untuk diketahui, Pergerakan pesawat udara di Yogyakarta dalam satu hari bisa sekitar 280 sampai dengan 300 pergerakan take-off dan landing terdiri dari 170 regular flight dan sisanya training. Saat Bandara NYIA beroperasi, Bandara Adi Sutjipto tetap akan beroperasi untuk slot penerbangan militer dan training.

Baca juga : Kembangkan Bandara Hanandjoeddin, AP II Siapkan Investasi Rp 560 Miliar

“Jadi cukup kompleks pengaturan ruang udaranya. Tetapi kami sudah siap sehingga penggunaan ruang udara Yogyakarta dapat dikelola dengan baik,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan, untuk tahap awal, NYIA akan melayani penerbangan internasional. Sedangkan penerbangan domestik masih menggunakan Bandara Adi Sutjipto. Untuk itu, pihaknya akan memberikan layanan Aerodrome Control (ADC) untuk pesawat udara yang take-off dan landing di NYIA melalui Menara Pemandu Lalu Lintas Penerbangan NYIA.

Sedangkan untuk pesawat udara di ruang udara Yogyakarta dengan ketinggian 4.000 sampai dengan 24.500 kaki akan dilayani oleh unit Approach Control (APP) yang bertempat di Bandara Adi Sutjipto yang telah dilengkapi dengan Radar Surveillance dengan coverage hingga radius 183 nautical miles.

Baca juga : Rayakan Hari TB Sedunia Di Borobudur

“Tower ATC (Air Traffic Controller) baru dengan peralatan navigasi penerbangan termasuk desk control, radio, AFTN (Aeronautical Fixed Telecommunication Network) dan VSAT (Very Small Aperture Terminal) sudah diuji coba dan siap beroperasi," katanya.

Bahkan, untuk fasilitas dan Standard Operation Procedure/Manual of Standard (SOP/MOS), pihaknya juga telah mendapatkan sertifikasi Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 171 & 172 dari Kementerian Perhubungan. "Untuk pelayanan informasi cuaca, BMKG siap mendukung kami dengan AWS (Automatic Weather Station),” terangnya.

Di sisi lain, pihaknya juga telah menyiapkan personel layanan navigasi penerbangan untuk mendukung operasional layanan navigasi penerbangan di NYIA, yakni terdiri dari 11 orang personel ATC, 3 orang personel Air Traffic Reporting Office (ARO) dan 3 orang personel teknik navigasi penerbangan secara bergantian akan menunjang operasional di Menara Pemandu Lalu Lintas NYIA.

Baca juga : Kemenristekdikti Siapkan 1.100 Beasiswa Untuk Dosen

“Personel yang akan memberikan layanan navigasi penerbangan di NYIA telah kami berikan pelatihan secara komprehensif mengenai segala hal yang menunjang operasional, termasuk prosedur PBN yang akan digunakan," imbuhnya.

Menurutnya, pihaknya akan menggunakan PBN untuk standard arrival procedure dan standard departure procedure. "Penggunaan PBN akan membuat pengaturan lalu lintas penerbangan menjadi lebih presisi dan efisien. Kami siap mendukung operasional layanan navigasi penerbangan di NYIA,” pungkasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.