Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kalau Tak Ada Industri Pengolahan Bahan Baku

Bahlil: Sampai Ayam Tumbuh Gigi, Papua Nggak Bakal Bisa Bersaing Dengan Daerah Lain

Kamis, 10 Juni 2021 13:40 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam Rapat Pansus Otsus Papua bersama DPR, Rabu (10/6). (Sumber: YouTube)
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam Rapat Pansus Otsus Papua bersama DPR, Rabu (10/6). (Sumber: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan tekadnya untuk mendorong masuknya investasi, untuk membangun industri pengolahan bahan baku di Papua dan Papua Barat. Agar manfaat dan dampaknya bisa dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat setempat.

"Investasi di Papua itu jangan hanya mengambil barang mentahnya, lalu diolah di tempat lain. Kalau ini yang dipakai, maka biar sampai ayam tumbuh gigi, Papua tidak akan pernah sejajar dengan daerah lain karena nilai tambahnya bukan di Papua," katanya dalam Rapat Pansus Otonomi Khusus (Otsus) Papua bersama DPR, Rabu (10/6).

Bahlil mengaku telah merancang sejumlah strategi, untuk bisa mendorong industri di Papua. Industri yang dibangun disesuaikan dengan sumber daya alam yang tersedia. Mulai dari bahan tambang, kayu, perkebunan hingga produk perikanan.

Baca juga : Makelar Tanah Kasus Pengadaan RTH Pemkot Bandung Dadang Suganda, Bakal Segera Disidang

"Kami di Kementerian Investasi mengarahkan dari sekarang, untuk membangun industri-industri yang mendekatkan pada bahan baku. Seperti Freeport, saya sudah komunikasi dengan MIND ID, dengan Menteri BUMN, untuk satu smelter Freeport itu dibangun di Papua," katanya.

Selain itu, Bahlil juga mendorong pembangunan pabrik pupuk di Bintuni, dengan memanfaatkan pasokan gas dari Teluk Bintuni, Papua Barat.

"Kita punya gas di Bintuni, sekarang dengan Kementerian BUMN, kita juga mendorong untuk membangun pabrik pupuk di sana, sampai alumina, metanol, juga kami bangun," katanya.

Baca juga : Andika Bisa Bersinar Lagi

Tak hanya di bidang energi dan tambang, Bahlil juga mendorong terbangunnya industri pengolahan kayu dan perikanan di Papua.

Apalagi, selama ini hasil kayu Papua, dinikmati daerah lain.

"Saya setuju dengan Perda Pemerintah Provinsi Papua, yang melarang membawa kayu lokal dari Papua. Karena kita ini wilayah yang menghasilkan banyak kayu, tapi sedikit industri hilirnya. Yang dapat industri hilirnya itu adalah daerah-daerah lain. Makanya, harus ada kebijakan yang simultan untuk membangun industrinya di sana," katanya.

Baca juga : Mendes Jamin BLT Dana Desa Bakal Nggak Bakal Tumpang Tindih dengan Bansos Lain

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil meminta agar pengelolaan sumber daya alam di Papua, khususnya melalui jalan investasi. Tidak mengabaikan hak adat masyarakat setempat.

"Saya berpendapat, pengelolaan sumber daya alam Papua, tidak bisa mengabaikan hak-hak yang ada pada daerah. Termasuk, hak adat," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.