Dark/Light Mode

Tak Ada Beban 5 Tahun Mendatang

Jokowi: Saya Nggak Bisa Nyalon Lagi

Jumat, 10 Mei 2019 07:26 WIB
Jokowi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 untuk penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2020, sekaligus Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2045 di Hotel Shangri-La, Kamis (9/5). (Foto: IG @jokowi)
Jokowi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 untuk penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2020, sekaligus Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2045 di Hotel Shangri-La, Kamis (9/5). (Foto: IG @jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di periode kedua, Jokowi akan lebih berani mengambil kebijakan. Tak ada beban yang dipikulnya lima tahun mendatang, karena tak akan nyapres lagi.

Jokowi berjanji akan melakukan apa pun, yang terbaik untuk bangsa. Jalan Jokowi memimpin kembali di periode kedua, sudah di depan mata. Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang belum menetapkan siapa pemenang pilpres.

Namun, berdasarkan versi hitung cepat sejumlah lembaga survei dan real count di Situng KPU, posisi Jokowi-Ma’ruf saat ini memimpin perolehan suara.

Baca juga : Milenial Nggak Termakan Hoaks

Bila hasil perolehan suara tak berubah dan sudah dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, Jokowi akan lebih tegas. Lebih berani mengambil risiko. Termasuk saat menyusun jajaran kabinet periode kedua.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 untuk penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2020, sekaligus Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2045 di Hotel Shangri-La, Kamis (9/5).

Acara ini digelar untuk mensinkronisasi program prioritas nasional antara pusat dan daerah. Jokowi tampil mengenakan batik lengan panjang warna coklat. Tak ada kemeja putih dan sepatu kets yang biasa digunakan.

Baca juga : Ulang Tahun ke-51, Amran Didoakan Bisa Terus Bantu Petani

Apa yang disampaikan? Intinya, Jokowi mengajak jajarannya dan para kepala daerah mewujudkan visi agar Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada 2045.

Dalam sambutannya, Jokowi antara lain bercerita soal Visi Indonesia 2045. Kata dia, banyak yang memperkirakan Indonesia akan menjadi kekuatan besar ekonomi dunia pada 2045. Masuk menjadi lima atau empat besar ekonomi dunia. Untuk mewujudkan itu, tentu tidak mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi.

Paling tidak, ada tiga hal pokok yang harus diselesaikan. Yakni pembangunan infrastruktur yang merata, reformasi struktural untuk peningkatan daya saing, dan pembangunan sumber daya manusia.

Baca juga : Pedagang Jamin Harga Beras Nggak Akan Naik

Jokowi menegaskan, ketiga hal pokok itu akan jadi prioritas utama bangsa ke depan. Karena itu, mantan Wali Kota Solo ini mengajak para kepala daerah ikut mewujudkan visi tersebut.

Bagaimana langkahnya? Pertama, Jokowi berharap sentra-sentra sumber ekonomi yang ada di daerah, dapat tersambung dengan sejumlah infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat. Dengan tersambungnya sentra industri dan pariwisata, denyut perekonomian daerah diyakini akan semakin kencang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.