Dark/Light Mode

50 Gerai Bata Tutup

Ekonomi 7 Persen, Apa Kabarnya Ya..?

Senin, 21 Juni 2021 07:30 WIB
Salah satu gerai Sepatu Bata. (Foto: Istimewa)
Salah satu gerai Sepatu Bata. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Yang digas adalah sektor perdagangan yang terdampak. Bagaimana caranya yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, terutama yang menopang konsumsi tetap diberi jaminan operasional,” papar Roy.

Untuk diketahui, pada kuartai II tahun ini, pemerintah berulang kali sesumbar, ekonomi bakalan bangkit. Bahkan pertumbuhannya dipatok pada kisaran 7 sampai 8 persen.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengakui, indeks keyakinan konsumen memang meningkat. Tapi peningkatan itu bukan pada jenis belanja ritel yang sifatnya konvensional. Jika dilihat dari konsumsi masyarakat di kuartal Imasih minus. Memang terjadi pemulihan di kuartal II, tapi belum pulih seperti saat di kondisi normal.

Baca juga : Bangkitkan Ekonomi, ARLI Ajak Bali Kembangkan Rumput Laut

“Yang perlu ditelusuri, seberapa kuat peningkatan perbaikan daya beli di kuartal kedua ini. Dampaknya seberapa besar ke sektor rill?” kata Heri, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Untuk mengerek pertumbuhan ekonomi, tentu ada komponennya. Paling besar dari konsumsi masyarakat. Heri mengakui terjadi perbaikan, tapi tidak akan kuat untuk mendongkrak pertumbuhan di level 7 persen.

THR menjadi salah satu hal yang diyakini pemerintah bisa mendongkrak pertumbuhan. Kenyataannya, lebih banyak yang tidak mendapat THR karena pergeseran pekerja ke informal. Belum lagi larangan mudik. Kebijakan ini membuat perputaran uang tidak merata.

Baca juga : Dorong Generasi Muda Majukan Pertanian, AHY: Tanpa Petani Kita Susah

Kinerja ekspor, kata dia, memang membaik, tapi kontribusinya kecil. Begitu juga investasi, kinerjanya tidak terlalu baik. Sedangkan belanja pemerintah, tidak ada loncatan signifikan.

Heri pesimis ekonomi di kuartal II ini bisa menyentuh 7 persen. Apalagi sudah mau mendekati bulan Juli. Padahal, pertumbuhan kuartal II harusnya bisa digenjot di momen sebelum dan sesudah Lebaran. Secara year on year pasti akan membaik.

“Kita harus melihat di triwulan kedua 2019 gimana. Harusnya bandingkan dari 2019, lebih fair. Karena saya rasa, triwulan ini cukup besar kontribusinya di antara triwulan berikutnya,” bebernya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.